Thursday, February 22, 2007

Tujuh belas hari...

Kunjungan rutin ke pediatrician kedua (2 WEEKS): Kamis, 22 Februari 2007
Usia Zahra: 2 minggu 3 hari (17 hari)
Berat Badan: 9 lbs 2 ounces -- 4.139 kilogram (75th percentile)
Tinggi: 21.75 inches -- 55.25 centimeter (75th percentile)
Lingkar kepala (head circumference): 14 inches -- 35.56 centimeter (50th percentile)

Kunjungan berikutnya insya Allah pada saat Zahra berumur (lebih) sebulan, tanggal 14 Maret 2007.

Latihan otot leher dengan moppangPada pemeriksaan kali ini, Zahra diambil sampel darahnya di tumit. Hiks... ndak tega rasanya lihat dan mendengar anakku menangis, jadi sebelum di'tusuk' sama Nurse Maggie saya berikan Zahra ke Ayahnya untuk digendong. Waddooh!!! Bagemana nanti kalo Zahra diimunisasi di bulan kedua yang sampe' 4 vaksin ya? Kodong anakku!!! Anyway... selain exercise alias latihan moppang (Bahasa Bugis = telungkup; on her tummy) selama lima menit, dokter Burns juga sempat membersihkan sisa darah kering di pusar Zahra. Oh iya, sisa potongan tali pusarnya Zahra 'lepas' pada hari kesembilan (14 Februari 2007 -- pas hari ulang tahun kakaknya yang ke-10). Mestinya pada saat itu saya sudah bisa mandikan Zahra di bak mandi (tub bathing), tapi masih takut-takut karena kelihatan di pusar Zahra masih ada sisa darahnya. Alhamdulillaah... tadi sudah dibersihkan sama dokter, jadi sudah bisa mandi di bak nih... yay!!! Hee hee... Bundanya yang heboh mo mandikan Zahra... bosan kan Nak "mandi" cuma pake' lap basah???

9 lbs 2 oz usia 17 hari, tambah 0.5 kg dalam 10 hariDokter juga jadi surprised karena dalam 10 hari pertambahan berat Zahra sampe' 1 pound/lbs dan 2 ounces (kurang lebih 0.5 kilogram)! padahal sudah saya beritahu kalo sekarang Zahra minum ASI-nya sudah terjadwal sendiri tiap 2-3 jam. Padahal klo tanya saya, ya maunya ndak dijadwal... kan kasihan kalo doi emang lapar trus harus tunggu sampe' waktunya baru dikasih ASI! Tapi ternyata Zahra yang 'menjadwal' dirinya sendiri, hee hee. Well, guess what... I have a very smart kid!

Memang, meski saya beri ASI tiap 2-3 jam tapi Zahra memang "makan"nya cukup lahap (hehehe). Awalnya saya berpikir untuk memompa ASIku sebagai cadangan, tapi ternyata tanpa dipompa pun sudah berlebih... alhamdulillaah! Betul-betul kuasa Allah ya... produksi dan volume ASI itu sesuai dengan 'demand'nya si bayi. Semakin sering bayi menstimulir dengan mengisap ASI, semakin banyak ASI yang diproduksi. Padahal terus terang, saya sempat khawatir karena c-section produksi ASI tidak akan mencukupi (well, don't ask me why... I read it somewhere). Tapi setelah lihat pengalaman Mommy-nya Alexander di Alabama yang meski melahirkan lewat c-section tapi tetap memberikan ASI pada baby Alexander (Abangnya Zahra ini, Alexander Ananta Rohn lahir di awal Desember 2006), saya jadi semangat deh (Thanks buat Oyen! *muah*). Zahra and Bunda at the Child FirstDan terbukti kalo memang meski lewat c-section tidak berarti produksi ASI akan 'mengkhawatirkan'. Memang harus bertekad kuat kalo mo memberi ASI... kalo tidak, yakin deh bakal menyerah di 'tengah jalan' (minggu-minggu awal setelah melahirkan) karena banyaknya "SAKIT" yang kadang bikin kita rasanya mo menjerit saja setiap kali memberi ASI *hiks*. Saking lahapnya si Zahra kalo "makan" kadang kalo lewat jadwalnya, dia suka beringas klo lihat "botol"nya! Seberingas apapun dia, saya selalu disiplin membaca doa (dikeraskan, dengan harapan insya Allah nanti Zahra jadi terbiasa berdoa) sebelum makan buat Zahra sebelum memberi ASI. Bahkan subhanallaah... kalo saya mulai membaca doa, biasanya beringasnya berkurang dan tinggal berdehem-dehem tak sabaran sambil memandangi muka saya, hehehe. Begitu disodori "botol"nya... langsung deh disambar, hahaha! Ayahnya yang menyaksikan itu, langsung berkomentar (weks... lalé mi sédéng Ayah eh!? hehehe): "Take it easy, Tiger! Be gentle! Those are mine too, you know!" Hahahaha!!! David memang memberi Zahra nickname: "Tiger". Pernah saya protes, saya bilang knapa anak perempuan dikasih nama Tiger? kan biasanya anak cowok yang diberi "gelar" seperti itu? Eh, si Ayah balik protes: Siapa yang bilang? Macan (tiger) kan bukan cuma cowok (jantan) saja??? Iyo deeeeng... Mungkin harapan si Ayah, Zahra kelak jadi macan... eh salah... maksudnya kuat kayak Tiger, hee hee... Aummmm!!!

Gayanya Zahra kalo lagi nyenyak tidur... sambil mikir, hehehePerkembangan lain Zahra sampe' hari ini cukup banyak dan pesat. Sudah dua pagi belakangan ini berturut-turut kalo dia bangun untuk "makan" di pagi hari, setiap kali saya memberi salam "Assalaamu'alaykum, cintanya Bunda yang shalihah!"... "Selamat pagi"... "Good morning, Love!"... "Ohayou gozaimasu"... (saya selalu/rutin memberi salam seperti ini dalam semua bahasa yang saya tahu setiap pagi ke Zahra)... Zahra memandangi saya dan kasih senyum yang LEBAAAAAAAAR sekali!!! Masya Allah!!! rasanya seberat apapun hari menanti, semua akan terasa ringan bagai kapas bila mendapatkan 'berkah' senyum seperti itu dari buah hatiku. Ah, I love you soooo much, my little Tiger! Trus, kemarin ada yang lucu sampe' saya ketawa besar lihat tingkah Zahra yang menggemaskan. Bagemana tidak? dia super kaget (sampe' terhenyak gitu) waktu mendengar suara kentutnya sendiri! hahahaha!

Sebenarnya Zahra anak yang cukup anteng alias 'gampang diurusin'. Seperti bayi baru lahir lainnya, asalkan kenyang dan tidurnya cukup doi pasti tidak rewel. Tapi dua hari lalu (tanggal 20 Februari), untuk pertama kalinya Zahra rewel bukan main sampe' saya rasanya ndak tahu mo bikin apa *hiks*. Semua kayaknya oke oke saja... saya cek nangisnya pun bukan tangis kesakitan (misalnya karena sakit perut atau colic), tapi super manja. Begitu diletakkan (meskipun di bouncer yang jadi tempat kesayangannya sekarang untuk napping), Gayanya Zahra kekenyangan, hehehelangsung deh merajuk :(. Nanti setelah saya baringkan di samping saya di tempat tidur baru deh doi bisa tertidur nyenyak *whew*. Sampe' sekarang memang Zahra masih tidur di samping saya kalo malam. Masih blum tega menidurkan dia di tempat tidurnya sendiri. Tadi dokter Burns sempat juga tanya tentang itu dan dengan malu-malu saya bilang kalo saya blum tega tidur terpisah dari anakku di malam hari. Jangan dikira ini bagian dari "budaya melayu", hehehe... soalnya adik iparku juga masih tidur dengan bayinya yang saat ini sudah berusia 6 bulan. Selain soal perasaan aman kalo sang bayi tidur di samping kita, juga dengan cara ini akan sangat mudah bagi kami kalo waktunya menyusui... meskipun pada minggu pertama saya selalu bangun untuk duduk menyusui Zahra di malam hari (karena bagemanapun akhirnya harus burping her dengan menegakkan badannya dan menepuk punggungnya untuk bersendawa). Sekarang malah meski di-burp-kan dia juga ndak akan burp (bersendawa) karena kalo tidur menyamping sambil ber-ASI-ria hampir tidak ada udara yang masuk... nempelnya kencang bo'! hehehehe...

Belanja di GiantEh iya, Zahra juga gampang 'diajak' keluar rumah... asalkan sudah kenyang dan waktu di luar tidak lebih dari 2.5 jam. Apalagi doi kelihatannya tidak suka di"ikat" di carseat-nya. Bayangkan mi frustrasiku kalo dia nangis di mobil dan kami lagi di highway (memang jadwalnya dia minum ASI), saya tidak bisa bikin apa-apa karena peraturannya ketat kalo bayi harus 'terikat' di carseat selama mobil jalan, no matter what. Klo kita (di tanah air)kan bisa menggendong anak di mobil (blum ada peraturan ketat tentang carseat untuk bayi)... entah itu sekedar menenangkan atau juga langsung menyusui. Kali pertama Zahra kami bawa keluar adalah pada saat mengantar kakaknya pulang ke Alexandria, pada saat Zahra berumur 6 hari. Saat itu, Zahra tidak rewel sama sekali meski udara lagi dingin-dinginnya. Trus, sehari setelah itu kami bawa Zahra ke dokter anaknya untuk pertamakali (baca: Seminggu...). Klo belanja ke grocery store dekat rumah juga dia kami bawa (hehehe... abis mo ditinggal sama siapa di rumah?). Sampe' sekarang pun kami selalu bawa Zahra dalam rutinitas mengantar jemput kakaknya (Iman) tiap weekend dari dan ke Alexandria (VA).

Eh, kalo cerita soal Zahra ndak ada habis-habisnya deh. Klo mengenai Bundanya (hee hee... ndak mo kalah tawwa!), alhamdulillaah lewat dua minggu ini semua pakaian termasuk jeans jaman sebelum hamil sekarang sudah muat lagi (yay!!!). Malah tadi waktu ke dokternya Zahra ada ibu yang bawa bayinya untuk kontrol juga mengira kalo Zahra bukan anakku karena katanya saya tidak seperti perempuan yang baru dua minggu lalu melahirkan. Hehehehe. Padahal saya sama sekali tidak diet (si Ibu itu mengira saya diet -- setelah saya kasih tahu kalo saya betul Ibunya Zahra). Kan kasihan Zahra yang sepenuhnya bergantung sama ASIku. Klo diet (deeeh... sapa tong yang mo diet? sejak dahulu kala modelnya memang kurus) bisa-bisa produksi ASI jadi terhambat. Oh iya, luka bekas irisan operasi juga sudah kering sama sekali... meskipun "selotip"nya blum dibuka. Nanti setelah dari dokter ob/gyn tanggal 3 Maret nanti baru deh dilihat. Sebenarnya kita disuruh datang sama dokter Fauzia untuk kontrol pasca melahirkan (untuk melihat luka bekas operasi) satu minggu setelah Zahra lahir tapi pada minggu pertama cuaca sama sekali tidak bersahabat dan kami "terperangkap" di rumah. Trus minggu kedua kita sudah telepon untuk bikin appointment tapi sistem komputer di kantor dokter Fauzia lagi 'down' jadi orang di sana ndak bisa menentukan Zahra and Bunda in the backyardkapan waktunya kita bisa berkunjung. Akhirnya ditetapkan tanggal 3 nanti... hopefully everything's gonna be just fine. Heh, satu lagi... soal "terperangkap" karena cuaca winter yang memburuk di minggu kedua bulan Februari ini, juga bikin Grandma dan Grandpa-nya Zahra dari California yang sedianya cuma bermaksud berkunjung selama 3 hari (tiba hari Sabtu dan pulang Selasa tanggal 13 Februari) akhirnya tinggal sampe' seminggu di Rockville. Pertama karena bandara sempat ditutup seharian hari Seninnya... trus pesawatnya ditunda... lalu dapat seat tapi adanya di tengah (tahu sendiri kan... mereka berdua sudah lebih 60 tahun... perjalanan jauh trus duduk di tengah-tengah sangat tidak nyaman... apalagi si Grandpa lagi kumat nyeri tulang belakangnya... kodooong!). So, mereka memutuskan untuk pulang hari Sabtu tanggal 17 Februari. Foto di atas saya ambil (dengan mengaktifkan otomatis shutter-nya dan meletakkan kamera di atas meja yang ada di halaman belakang) waktu kami pulang belanja grocery di Giant dekat rumah.

Sudah dulu deh cerita Bunda kali ini. Insya Allah nanti disambung lagi... Salaam...

2 comments:

Anonymous said...

Ka Yaty, aduuuh senengnya liat dede Zahra makin montok aja. Gemesin deh!
Sun sayang dari Alabama dari Alexander dan mommy-nya ya.

Anonymous said...

Baca blog ini, pasti selalu flash back wkt uut msh orok deh hihihih.. Take care ya mba.. sun sayang buat lil tiger :-)