Monday, August 06, 2007

Tentang Zahra: Check-Up Rutin 6 Bulan

My Zahra, 6 month oldKunjungan checkup rutin ke DSA: Senin, 6 Agustus 2007
Usia Zahra: 6 bulan 1 hari
Berat Badan: 19 lbs 12 oz -- 9 kilogram (97th percentile)
Tinggi: 27 inches -- 68.58 centimeter (90th percentile)
Lingkar kepala (head circumference): 17 inches -- 43.18 centimeter (75th percentile)
Immunisasi seri ketiga: sama dengan seri pertama pada saat Zahra berusia 4 bulan kecuali Haemophilus influenzae type B (Hib); yaitu Pediarix (combo):
DTaP Vaccines (Diphtheria, tetanus, acellular pertussis),
Polio Vaccine (IPV),
Hepatitis B Vaccine (HBV).

Ditambah dengan satu suntikan Prevnar atau Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV)



Bertiga di ChildrenFirst PediatricsUntuk pertamakalinya Zahra tidak diperiksa oleh Dr. Burns yang lagi cuti melahirkan. Dokter yang dijadwalkan ketemu Zahra, Dr. Datch, sangat ramah meskipun pada awalnya Zahra terlihat sedikit hesitated memandang Dr. Datch dengan curiga ;). Yang lucu waktu beliau masuk ke ruang periksa, saya dan David langsung di"interogasi" apakah ada di antara kami (atau kami berdua) yang waktu bayi tergolong "bayi besar" alias godé' (Ujungpandang slang= gemuk/gendut). Karena ternyata, setelah pak dokter memeriksa file Zahra, dia terheran-heran dengan perkembangan pertumbuhan anak kami. Memang besar (berat dan tinggi) tubuh Zahra sekarang untuk ukuran bayi perempuan di US saja tergolong jauh di atas rata-rata (97 dan 90%). Saya dan David menggeleng... lah kami berdua lahir dengan berat badan kurang dari 2.5 kg (David lahir prematur). Well, saya jelaskan saja kalo Zahra "makan"nya ya cuma ASI thok selama 6 bulan ini... she only started eating solid food yesterday! Mungkin karena itu dia heran karena umumnya bayi yang exclusively breastfed, biasanya perkembangan berat badannya tidak seheboh bayi yang minum sufor (susu formula) ataupun bayi yang mulai solid food lebih awal dari 6 bulan.

Z and Bunda in NYC ;)Setelah beliau periksa dengan seksama (menurutku sih lebih detail dan lama dibanding Dr. Burns... maklum saja karena Zahra "pasien" barunya), dan terakhir meletakkan Zahra on her tummy di meja periksa, dia bilang ke kami kalo Zahra sudah mulai scooting (Inggris =bergerak meninggalkan tempat semula, biasanya dengan cara mengangkat pantat dan mendorong badan dengan kaki ataupun berguling ke kiri dan kanan).

Scooting is simply a method that a baby can use as one of many locomotion techniques to facilitate both muscular development and bodily movement. It often resembles pushing – babies use their arms as a method to force themselves (or scoot) along the floor on their backsides. The tendency to scoot instead of crawl is not necessarily a problem. The most important thing as that the infant become mobile.

[Super Scooters: Scooting's Role in Infant Development]

Meskipun anakku rada montok, dia sangat lincah lho, Pak Dokter!

Love you, Ayah...Ada lagi yang lucu dari check-up rutin kemarin itu. Waktu dokter bertanya bagaimana reaksi Zahra terhadap botol, saya menjawab (dengan enteng): She doesn't use bottle. Kliatan sekali doi kaget (dari reaksinya) dan bertanya lagi bagaimana kalo saya keluar (rumah tanpa membawa Zahra) karena doi tahu Zahra cuma minum ASI (exclusively breastfed) selama 6 bulan ini dari file-nya Zahra. David yang menjawab kalo kemanapun saya pergi Zahra selalu ikut. She wouldn't go anywhere without the baby, kata David. Mungkin aneh ya konsep itu bagi orang sini? Saya memang tidak memperkenalkan botol dan dot, baik untuk ASI (dengan cara memompa) apalagi susu formula! Kebetulan saya tidak bekerja (di luar rumah *wink*) dan berprofesi penuh sebagai Ibunda dan housewife -- profesi yang sangat saya syukuri dan banggakan... alhamdulillaah -- sehingga saya tidak melihat kebutuhan untuk memperkenalkan botol kepada Zahra. Malah dia tidak suka pake' pacifier (empéng), meski kami cobakan selama beberapa kali, dan dia selalu menolak. Ya baguslah... Saya memang mencoba menerapkan untuk tidak membuat dia bergantung pada sesuatu untuk membuat dia nyaman, seperti selimut untuk di-emut, boneka untuk menemani tidur, ataupun pacifier. Alhamdulillaah sampe' sekarang juga dia tidak terbiasa mengisap ibujari sebelum tidur. Paling yang diisap ya "dot" ASI-nya, hehehehe.

Setelah puas memeriksa Zahra, dokter memberikan beberapa tips tentang makanan padat buat Zahra serta mengucapkan selamat kepada kami berdua karena we do a great job with Zahra... dan Zahra tumbuh dengan perkembangan badan dan otak yang sehat dan cerdas. Alhamdulillaah...

Kunjungan rutin untuk check-up selanjutnya adalah tanggal 6 November pada saat Zahra berusia 9 bulan 1 hari, insya Allah. Moga-moga anakku selalu sehat walafiat dalam lindungan dan berkah Allah Sang Pengasih, Aamiin!