Wednesday, December 27, 2006

33 minggu (21 - 27 Desember 2006)

Here we go! Minggu ini penuh dengan "kejutan". Untuk pertama kalinya saya merasakan yang namanya "kontraksi palsu" Braxton Hicks. Tidak sakit memang, tapi cukup bikin saya berseru "WOW!!!" pada saat saya dan David lagi antrian mo beli kopi di toko buku waktu mengantar Iman untuk dijemput Mamanya. Otot rahim serasa mengeras dan seperti ada desakan di jalan lahir. Sensasi itu tidak berlangsung lama... hanya sekitar 40 detik saja tapi sungguh sempat bikin saya rada-rada "heboh", maklum pengalaman pertama, hehehehe. Gimana ya dengan teman-teman sesama ibu hamil yang sudah merasakan pengalaman kontraksi palsu ini sejak usia kandungan 5 bulan? Kayak adik iparku yang tinggal di California bilang kalo Braxton Hicks ini dia rasakan sejak usia kehamilannya baru 24 minggu.

33 weeks 2 days 33 weeks 5 days

Kejutan selanjutnya adalah "bengkak"! Hee hee. Kalo di perut sih memang sudah 'bengkak' sejak awal kehamilan . Yang saya maksudkan adalah kaki yang bengkak alias swollen feet atau oedema. Kejadiannya waktu sibuk sibuk kemarin itu... sampe' lupa daratan (ingat lautan, hehehe) kalo lagi hamil dan tidak boleh berdiri dalam waktu lama. Yang bikin saya tidak begitu khawatir adalah karena tanganku tidak ikut ji bengkak. Klo sudah sampe' bengkak seluruhnya (kaki, tangan dan muka) baru deh perlu alert karena itu juga salah satu tanda dari pre-eclamsia atau keracunan kehamilan. Lagipula kalo sudah duduk dan istirahat trus naikkan kaki (sambil dipijit sama suami ), bengkaknya berangsur hilang. Ya besok deh kalo kunjungan rutin dua mingguan ke dokter baru saya laporkan. Moga-moga semuanya normal... insya Allah.

Gerakan si Junior meskipun tetap aktif tapi tidak lagi bikin saya lompat atau terkaget-kaget lagi karena gerakannya yang kadang bikin surprise dengan berputar atau jungkir balik seperti bulan-bulan sebelumnya. Sekarang doi sudah rada kalem, hehehe... paling "menggeliat" saja... ya karena sekarang ruang geraknya sudah sangat terbatas sejalan dengan semakin tuanya usia kandunganku. Tapi jangan tanya kalo soal hiccuping alias cegukan alias sidu'. Frekuensinya makin sering dan sangat kuat. Kasihan juga my baby... meskipun kata buku dan internet cegukan itu bagus untuk bayi, tetap saja rasanya mo bilang "poor my baby!". Kita saja yang adult kalo sidu' rasanya tidak enak... bagemana kalo bayi? hee hee.

Oh iya, banyak yang bilang kalo perutku sudah terlihat agak 'turun'... apa iya ya? Padahal menurut literatur yang saya baca, untuk anak pertama biasanya "drop" ke rongga panggul pada saat 2-3 minggu sebelum waktu kelahiran (due date). Well, setiap kehamilan itu unik... alias berbeda satu orang dengan yang lainnya. Katie (adik iparku) malah perutnya sudah terlihat "drop" banget pada usia kehamilan 33 minggu (seperti usia kehamilanku sekarang ini). Tanggal 8 Februari (due date - perkiraan si Junior lahir dengan perhitungan usia kandungan 40 minggu) masih kurang lebih 6 minggu lagi. Sebenarnya 37 minggu sudah dianggap "full term" alias "cukup bulan" di mana bayi sudah siap sedia hidup di luar rahim. Artinya? Tinggal 4 minggu lagi dong ya?! Hhhmmm... antara excited dan khawatir ...

I'm just hoping that everything's gonna be just fine with me and my baby. And please... keep continue praying for us...

Tuesday, December 19, 2006

32 minggu (14 - 20 Desember 2006)

Kunjungan rutin per-dua minggu-an kedua: Jumat, 15 Desember 2006
Usia gestational: 32 minggu, 1 hari

Ibundanya Z
Berat Badan: 139.8 lbs atau 63.4 kg. Total kenaikan dari bulan lalu sekitar 4.8 lbs atau kurang lebih 2.18 kg.
Pemeriksaan rutin urine (protein dan glukosa): normal.
Tekanan darah: 103/59

Baby Z
Berat badan: kurang lebih 5 lbs atau 2.3 kg
Detak jantung (HR = Heart Rate): 136/menit
Posisi: Kepala sudah berada di bawah.

Seperti biasanya, pertama-tama periksa urine untuk glukosa dan protein. Alhamdulillaah, hasilnya negatif (klo lihat catatan asistennya bu dokter sih ditulis dengan singkat: "ok"). Trus, timbang berat badan dan ukur tekanan darah serta detak jantung. Dokter sempat tanya apa saya sering mengalami short breath (bahasa canggihnya: ngos-ngosan alias po-so)... saya jawab iya kadang-kadang kalo habis turun naek tangga di rumah atau keasyikan kerja di rumah .

Sama seperti pemeriksaan terakhir, kali ini detak jantung baby Z (Fetal Heart Rate = FHR) dimonitor lagi dengan memasang alat yang dipasang di perutku dan disambungkan ke alat digital lengkap dengan grafiknya (kayak bgini nih). Kata dokter, prosedur ini akan jadi rutin untuk kunjungan rutin selanjutnya sampe' baby Z lahir, insya Allah. FHR test ini penting untuk memastikan bahwa bayi tidak mengalami distress. Hasil monitor selama kurang lebih 20-30 menit memperlihatkan baby Z baek-baek saja (alhamdulillaah), dengan rata-rata detak jantung 136 detak permenit (kisaran normalnya 120-160 detak/menit). Ada yang seru dari hasil ini. Soalnya ada teori yang mengatakan kalo jenis kelamin bayi dapat diprediksi dari FHR-nya. Katanya, kalo rata-rata FHR lebih dari 140 bpm (beat perminute/detak jantung permenit) artinya bayinya perempuan... sedangkan kalo kurang dari itu berarti bayinya laki-laki. Hayo!!! klo mengikuti teori ini... artinya??? Hehehe... wallaahu a'lam... hanya Allah yang Mahatahu. Tapi dokter waktu memeriksa kondisi cairan amnio (air ketuban) dengan ultrasound sempat bilang (lagi)... kayaknya cewek nih (bu dokternya juga penasaran kali' ya? hee hee). Sekali lagi, we don't mind... Ndak masalah perempuan atau laki-laki, yang penting anak kami sehat wal-afiat tidak kurang suatu apa, insya Allah!

In general, alhamdulillaah, semuanya normal dan menurut dokter Fauzia baik baby Z maupun ibundanya semua sehat. Hanya saja, beliau kembali mengingatkan ukuran baby Z yang "di atas rata-rata" dan untuk menghindari kesulitan kelak bila melahirkan, saya diminta untuk menghindari makanan manis-manis seperti cookies dan chocolate. Padahal saya sudah bilang ke beliau kalo saya bukan "tukang ngemil"... apalagi yang manis-manis. Klo coklat, sukanya Silver Queen... dan stok SilverQueen-ku juga memang sudah lama habis (pemberian Mery satu kotak besar waktu mo 'hijrah' ke sini dulu... dicicil, hehehe...). Malah sejak seminggu lalu, makan es krim pun sudah tidak 'gila' kayak minggu-minggu lalu. Memang saya tukang bosan, hehehe... apalagi kalo yang manis-manis. Dari dulu kalopun ngemil bukan yang manis-manis (sampe' sekarang masih ngidam makan jalangkoté' salahutu ). Bu dokter kembali memperlihatkan kepada kami grafik pertumbuhan baby Z dan grafik pembanding (rata-rata)... beliau bilang jangan sampe' grafiknya lewat di titik ini ya? (sambil nunjuk titik di luar perkembangan baby Z sekarang). Iya deh Bu Dokter...

Kunjungan ke dokter selanjutnya, insya Allah hari Jumat minggu depan tanggal 29 Desember...


Minggu ini untuk pertamakalinya saya dan Ayahnya Z ke beberapa toko untuk sekedar "browsing" dan lihat-lihat car-seat yang kiranya cocok untuk anak kami nantinya. Knapa yang pertama dicari baby car-seat? Karena disini, rumah sakit ndak bakalan melepas bayi untuk dibawa pulang klo tidak "diamankan" dengan car seat selama perjalanan dari rumah sakit ke rumah. Bisa-bisa kalo nekad, orangtua bayi kena denda dan masuk penjara karena dianggap membahayakan keselamatan anak. Edédéh... saya bilang ke David, itu ratusan juta orang Indonesia juga bawa pulang bayinya dari rumah sakit (rumah bersalin atau BKIA atau rumah bidan atau rumah dukun, dan yang sejenisnya) paling cuma main gendong saja. Masih mending kalo pake' mobil... lah ini ada yang pulangnya naek becak ataupun naek bendi/andong/sado. Di sini keselamatan anak memang sangat diperhatikan. Ya sudahlah... klo memang begitu aturannya . Pilih sana sini... yang excited banget malah si Ayah, hehehe. Saya sempat godain dia bilang kalo dia kayak jadi "Ayah baru" saja. Trus dia balas: "Ten years is such a looong time, Baby!". Iya, sepuluh tahun lalu dia pasti juga se-excited sekarang... I could imagine that .

Well, belanja keperluan bayi kami putuskan bulan depan saja setelah kunjungan mertua dan para ipar berakhir di penghujung tahun ini. Yup, keluarga besar Kearns bakal ngumpul di east coast sini. Mertua dan adik bungsunya David sekeluarga (ngebet pengen gendong si cutie Kassia yang baru lahir Agustus lalu dan maen dengan Dar lagi) akan datang dari San Jose, CA dan tinggal di sini insya Allah dari tanggal 26 - 31 Desember nanti. Trus, klo jadi adiknya David sekeluarga dari Cary, NC juga akan datang dan mereka semua akan menetap di tempat/hotel yang sama di Silver Spring (kurang lebih 15-20 menit dari rumah kami di Rockville). Sedangkan kakak satu-satunya David tinggal di dekat Columbia (sekitar 45 menit utara Rockville). Rencananya kami semua akan kumpul di rumah Aunt Shirley di utara Baltimore sekalian bantu Aunt Shirley yang akan siap-siap pindah rumah. Aunt Shirley ini kakaknya Mom (ibu mertua) yang paling tua, beliau sudah sepuh dan dalam keadaan sakit. Saya dan David cukup dekat dengan beliau (makanya nama tengahnya baby Z nanti, insya Allah kalo bener cewek akan kami beri yang sama dengan nama tante kami yang baek hati ini)... she's soooo dearest to us. Kalo jadi semuanya kumpul, berarti ini untuk pertama kalinya saya bertemu dengan seluruh keluarga inti Kearns dalam waktu dan tempat yang sama.

Can't wait.... I'm soooo excited!!!

Wednesday, December 13, 2006

31 minggu (7 - 13 Desember 2006)

31 weeks 31 weeks 3 days

Minggu terakhir di bulan ke-7. Alhamdulillaah, everything's fine. Kondisi emosi (jiwa, hee hee) yang sampe' minggu lalu masih "heboh" sekarang sudah agak mereda... malah makin dekat due date saya jadi heran sendiri kok ya berubah (emangnya ksatria baja hitam? ) jadi sangat sabar? Apa mungkin pengaruh dzikr dan tadarrus yang memang belakangan ini makin saya "lancarkan"? Well, bukan apa-apa... mendekati hari "H" (mestinya hari "M" di'?!... "M"elahirkan ), saya agak-agak cemas. I think it's normal... maklum ini pengalaman pertama... and as I mentioned before, saya paling takut dan tidak nyaman dengan semua yang "berbau" rumah sakit, dokter, dan "teman-teman"nya. Alhamdulillaah, dzikr dan tadarrus membuat saya jadi lebih tenang, lebih sabar, dan lebih berserah diri kepada Allah. Ya semoga begitu seterusnya... sehingga saya ada kekuatan untuk menghadapi semuanya kelak bila tiba masanya melahirkan si shalehah Z... insya Allah.

"Keluhan" minggu ini tidak begitu banyak (hehehe... sebagai calon Bunda mestinya ndak boleh mengeluh di'?! Semua mestinya disyukuri... alhamdulillaah...). Yang paling berat rasanya punggungku jadi cepat sekali pegal dan bila duduk agak lama pun sudah tidak terasa nyaman. Padahal hobby ku tuh bangun pagi (sekitar jam 8-9) langsung duduk di depan komputer, entah itu cek email dan bloglines, mengunjungi blogs temans, sampe' baca berita koran online tanah air (terutama Liputan 6-nya SCTV dan Detik). Mostly sambil sarapan bubur kacang ijo atau wafel (dengan sirup buah segar buatan sendiri) atau terangbulan (a.k.a martabak manis) dan sari buah markisa-nya Welch's (yang ini tidak bikin heartburn... ndak kayak kalo minum jus jeruk). Nanti setelah semua dibaca baru deh mulai aktifitas ibu rumah tangga. Kadang kalo kelewat sibuk, nafas ngos-ngosan dan punggung pegal, baru saya 'take a break' di couch... sambil nonton tv (kebanyakan berita atau cuaca, hehehe) atau lanjutkan membaca buku.

Oh iya, minggu ini juga saya mulai latihan olah tubuh yoga prenatal. Sebenarnya saya bisa saja ikut kelas, kebetulan ada fitness center sekitar setengah km dari rumah yang ada kelas prenatal yoga-nya. Tapi latihannya malam dan cuma seminggu sekali, padahal saya maunya paling tidak latihan di rumah setiap pagi. Akhirnya beberapa waktu lalu, saya minta David untuk belikan DVD prenatal yoga-nya Sara Holliday yang khusus untuk trimester ketiga lewat Amazon. Alhamdulillaah, sudah saya coba dan tidak begitu sulit. Rasanya masih jauh lebih berat aerobik dan taisho (waktu kalo latihan karate jaman dahulu kala) dibanding ini. Memang sih lebih banyak relaksasi dan juga ada meditasinya... jadi tidak berat-berat amat (amat saja tidak berat ya? hee hee). Kalo tiba bagian meditasi, trus ada mengatur irama nafas dengan mengucapkan kata-kata yang saya tidak mengerti apa dan bagaimana (well, yoga itu kan dasarnya dengan mengambil prinsip dasar meditasi dalam Hinduism), saya ganti dengan berdzikir . Waktu saya cerita ke David, dia tertawa... trus bilang: bagus juga improvisasimu! Ha! Hasilnya? Selama beberapa hari ini mencoba latihan dengan mengikuti Ibu Sara lewat DVD tersebut, cukup menggembirakan. Otot-otot rasanya lebih relaks dan punggung sudah tidak begitu pegal lagi. Semoga betul kelak ada manfaatnya juga pada saat melahirkan nanti, insya Allah.

Bagaimana dengan perkembangan baby Z di minggu ke-31 ini? Menurut BabyCenter, tubuh, lengan dan kaki bayiku semakin bertumbuh dan sudah dalam ukuran proporsional selayaknya bayi yang baru lahir. Beratnya berkisar 1.5 kilogram (meskipun menurut dokter Fauzia, baby Z ukurannya sudah 1.5 kg sejak sebulan lalu), dengan panjang kurang lebih 41 cm dari kepala ke ibujari (kaki). Organ-organ tubuhnya pun makin berkembang matang, bahkan sudah bisa mengeluarkan urine (pee) dari kantung kemihnya... ya sebagai latihan "pipis" ntar kalo sudah lahir, insya Allah. Kalo baca fakta tentang perkembangan bayi kayak begini, saya kontan secara refleks mengelus perut sambil berbisik pelan dengan sayang kepada baby Z: Ah Nak, bikin apa ko di dalam? Semoga ko baek-baek saja ya, Nak...

Besok masuk minggu ke-32... artinya usia kehamilanku masuk 8 bulan. Oh my... it's getting closer... and closer...

Wednesday, December 06, 2006

30 minggu (30 November - 6 Desember 2006)

Memasuki minggu ke-30, yang paling berat saya rasakan adalah menghadapi heartburn dan indigestion. Sulit untuk mencari padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia, khususnya heartburn itu. Well, kalo dipisah-pisah per-asal katanya, heart = jantung (jangan salah kaprah... kita di Indonesia sering mengartikan heart = hati) dan burn = terbakar. Dalam pengertiannya, heartburn itu adalah sensasi/rasa panas yang dirasakan mulai dari esophagus/kerongkongan sampe' ke dada. Banyak yang mengartikan heartburn itu sama dengan maag... padahal rasanya beda. Klo maag kan sakit... sedangkan heartburn lebih banyak tidak nyamannya. Ditambah lagi heartburn ini "so buddy buddy" (istilahku untuk "teman baék) dengan indigestion yang akibatnya muntah tengah malam *hiks*. Thanks to the hormones *sarcastic mode on*! Akibatnya, awal-awal minggu ke-30 ini saya selalu ditemani minyak kayu putih menjelang tidur. Itupun tidak banyak membantu. Biasanya setelah mun-mun baru deh rasanya agak enak. Alhamdulillaah, "kesengsaraan" itu cuma berlangsung beberapa hari saja.

Kulit perut yang dulunya sudah berhenti gatal (karena kering dan "stretching"), eeeeehh... balik lagi deh . Saking gatalnya (padahal sudah dikasih cocoabutter), saya sampe' setengah berteriak "mengadu" ke baby Z (dalam bahasa Indonesia) :

"Aduuuuh Zee... gatalnya perutnya Bundaaaaa!!!"

Si Ayah yang duduk di sampingku (kami lagi nonton tv) mendekat ke perut dan ngomong dengan suara agak keras ke bayi kami:

"I don't understand what it means... but yeah, you'd better listen to your mother!"

Hahahahaha!!! Pecah ketawaku. Lucu sekali rasanya, soalnya David mengira saya tadi itu ngomel (memarahi) baby Z... karena biasanya kalo saya teriak begitu itu artinya baby Z lagi sibuk ber-karate ria dan tidak jarang bikin pegal dan sakit tulang rusuk Bundanya. Setelah saya jelaskan ke David baru deh kita ketawa lagi sama-sama. It was just way too funny!

Sekarang ini memang si Ayah jadi banyak tambahan perbendaharaan kata bahasa Indonesianya sejak saya rajin "ngobrol" dengan baby Z pake' bahasa Indonesia. Good for him! Mungkin dipikirnya, wah bahaya nih klo tidak belajar... bisa-bisa they gang up on me later, hahaha!

Oh ya, saya dan baby Z sekarang mulai lagi baca Quran (mengaji) dari awal karena yang kemarin sudah khatam sekali... alhamdulillaah... Semoga ini bisa memberikan kekuatan batin kepada saya untuk menghadapi waktu melahirkan Z dan juga membesarkannya. Harapan Bunda dan Ayah, insya Allah Z jadi anak yang shalihah, pintar dalam hal agama dan juga cerdas di kesehariannya.

Btw, sama seperti sejak minggu ke-29, nafasku juga sudah makin ngos-ngosan... apalagi kalo turun naik tangga untuk wudhu dan sholat Subuh. Terasa sekali kalo "perut" sudah penuh sampe' pas di bawah rusuk.

As you and the baby continue to grow, don't be alarmed if you feel breathless, as if you can't get enough air; it's just your uterus pressing against your diaphragm.

[Fetal development: 30 weeks pregnant]

Mungkin karena ruang geraknya yang sudah mulai terbatas, gerakan baby Z juga tidak seheboh minggu-minggu sebelumnya. Kadang saya merasa sangat khawatir jangan-jangan ada apa-apa. Ternyata, hal seperti ini wajar begitu usia kehamilan memasuki minggu ke-31 (well, dengan merujuk kata dokter yang bilang ukuran baby Z lebih besar sekitar 2-3 minggu dari rata-rata bayi seusianya).

You may notice your baby isn't moving around as much. Don't worry; she's just running out of space in your uterus. As long as you can feel her squirming, you'll know she's just fine. Believe it or not, she still has plenty of growing to do. You can expect her to gain at least two more pounds/900 grams before delivery.

[Fetal development: 31 weeks pregnant]

Hari terakhir di minggu ke-30 ini (hehehe... means today), baru saya perhatikan kalo posisi perutku agak turun. Mmmm... mungkin juga karena itu heartburn dan rasa sesak hari ini agak berkurang? Wallaahu a'lam. Insya Allah, minggu depan waktu kunjungan rutin ke dokter Fauzia. Semoga semuanya baek-baek saja. Kemarin ngobrol di telepon dengan Ibuku tersayang di Makassar... beliau titip salam sayang dan doa buatku dan Z.

Tuh Nak? Ko lihat... blum pako ada di sini, semua orang sudah sayang dan cinta padamu. Baek-baek ko nah... insya Allah dengan doa dan cinta mereka semua kita diberikan kemudahan dan kelancaran kelak bila tiba waktunya Allah menetapkan engkau memberi salam kepada dunia... Amiiiiiiiiin!

Wednesday, November 29, 2006

29 minggu (23 - 29 November 2006)

Thanksgiving day, usia baby Z masuk minggu ke-29... alhamdulillaah...

29 weeks_white

  • Berat badanku 137 lbs (= 62.14 kg). Kebetulan waktu berkunjung ke rumah Aunt Shirley di utara kota Baltimore, MD "ketemu" dengan timbangan, hehehehe. Berarti naiknya 2 lbs (0.9 kg) dari terakhir kali timbang berat badan waktu di dokter tanggal 17 November lalu, 135 lbs. Alhamdulillaah, kenaikan ini terhitung normal untuk usia kehamilan di trimester ketiga.
  • Rasanya sudah mulai penuh sampai ke rusuk. Seiring dengan makin bertambahnya beban di depan (perut), punggung jadi sering pegal dan kalo duduk lama juga sudah terasa susah... mesti dengan gaya "sanré tassoro" kayak orang kekenyangan (bassoro') baru agak enak;
  • Baby Z secara regular hiccuping atau cegukan atau sidu' antara jam 10 - 11 malam selama kurang lebih 5 menit. Terasa sekali kalo posisi kepalanya sudah di bawah. Cegukannya kuat sekali... sampe' Ayahnya Z pun bisa merasakan kalo meletakkan tangannya di tummy Ibu . Kasihan anakku... membayangkan kita saja kalo sidu' rasanya tidak enak... apalagi kalo bayi yang masih di dalam tummy. Kodoooong...
  • Frekuensi BAK alias ke kamar mandi makin menggila ! Kalo dulu selama trimester kedua, jarang bangun tengah malam untuk ke washroom, sekarang malah balik lagi kayak waktu trimester pertama... *sigh*. Waktu saya vent ke Ayahnya Z: darimana itu air (baca: urine) begitu banyak dalam waktu yang singkat? Dengan senyum dia jawab: bukan airnya yang banyak... tapi 'tangki penampungan'nya yang jadi terbatas karena terdesak sama rahim yang makin sesak. Oooohhh...
  • Craving alias ngidam es krim! Ha! Padahal orang sini bilang, justru biasanya awal-awal kehamilan (trimester pertama) ibu hamil sering ngidam es krim... saya malah nanti pada trimester terakhir baru ngiler (dan harus dapat!) kalo ingat es krim . Seminggu sudah 3 kemasan 473 ml Ben & Jerry's: New York Super Fudge Chunk yang jadi 'korban', hehehe. Menurut buku dan majalah BabyCenter, es krim itu salah satu sumber kalsium pengganti susu bagi ibu hamil yang tidak suka minum susu kayak saya ... ditambah lagi es krim yang saya konsumsi itu mengandung cukup banyak iron/zat besi yang memang saya perlukan. Siiip lah! Cuma memang saya mesti buang sebagian besar chocolate chunks alias potongan coklatnya... karena kalo kebanyakan gula/sugar, bisa-bisa nanti tes glukosa lagi deh!
  • Sudah kurang lebih 10 hari (sejak masuk minggu ke-29) saya berhenti minum kopi. Kalo pagi si Ayah bikin kopi, saya cuma kebagian mencium aromanya saja *kodooooooong*. Semuanya demi baby Z, karena sekarang ini kalsium yang dibutuhkannya mencapai puncaknya. Kasihan kan kalo semua kalsium yang masuk habis terbilas habis karena Ibunya "kepala batu" insists tidak menghentikan kebiasaan minum kopi? Sejak hamil, saya memang membatasi kopi yang masuk karena sifat kopi yang diuretik. Tapi tidak bisa menghentikan sama sekali. Kalo dulu sebelum hamil bisa habis satu dua mugs sehari, semenjak hamil saya kurangi jadi cuma secangkir kecil sehari... itupun pake' ditambah susu atau krim (half & half), kadang juga sehari selang-selingi sehari minum sehari tidak. Tapi alhamdulillaah, sejak 10 hari lalu sudah bisa tidak minum sama sekali. Bayangkan saja, sudah tidak minum kopi tapi frekuensi ke kamar mandi buat BAK sudah gila-gilaan... apalagi kalo minum kopi ya?

"And it's a diuretic, which causes your body to lose water and other fluids and calcium, all of which you need to maintain a healthy pregnancy."

[Caffeine and pregnancy: what's safe?]

  • Rindu Ibu dan Ayah di Makassar makin menjadi-jadi , rasanya setiap saat jadi cengeng terutama kalo kebetulan lihat foto orang-orang tercinta di rumah. Klo sudah lihat saya cabbiya', David paling langsung mencoba mengalihkan perhatianku dengan bercanda atau sekedar memeluk menenangkan. Meskipun sudah hampir menjadi Ibu myself, I just feel like I want to scream: I want my Mommy!!! Saya mo Ibukuuuuuuu!!!
  • Sekian lama tidak kena heartburn hebat, semalam saya sampe' bangun tengah malam jam dua pagi memuntahkan semua isi perut . Bangun sholat subuh rasanya lemaaaaaaaaas... sampe' David mesti temani turun dari tangga untuk wudhu karena jalanku masih rada sempoyongan karena tak ada tenaga. I wish I knew what I had lastnight that made heartburn hit me so bad. Mungkin karena kebanyakan makan sambal terasi sorenya?


Meski sudah di bulan ke-7, kami belum mempersiapkan apa-apa buat baby Z. Satu-satunya 'barang bayi' yang ada adalah topi/hat berwarna khas Skandinavia (klo ndak salah rajutan dari Estonia. It's soooo cute!) hadiah dari Mom & Dad sewaktu berlibur/cruise ke negara-negara Balkan beberapa bulan lalu. Bukannya karena masalah pamali ataupun lain-lainnya, tapi kami memang blum berkesempatan saja. Apalagi saya berencana untuk bikin sendiri beberapa selimut bayi dengan memanfaatkan mesin jahit dari Aunt Shirley dan kegemaranku menyulam. Eh, tadi sebelum makan siang, David memberitahu kalo dia sempat belanja (online) beberapa barang buat baby Z. Hah?! Saya jadi heran... padahal si Ayah ini yang selalu menunda untuk belanja-belanja barang bayi, katanya nanti saja kalo sudah masuk 8-9 bulan. Hehehe... ternyata dia yang tergoda duluan!

I just couldn't resist... they're (barang-barang bayi yang dia beli) soooo cute, katanya. Hehehe...

Sambil tersenyum mengelus-elus tummy, saya bilang ke baby Z: I think Ayah loves us so much !

Monday, November 27, 2006

Pengakuan para Ibu...

Saya senyum-senyum sendiri membaca komentar/pengakuan para Ibu yang ada di artikel BabyCenter tentang hal-hal yang sama sekali tidak mereka bayangkan sebelumnya tentang kehamilan. Bagaimana tidak? Membaca artikel itu seperti membaca pengalaman pribadiku sendiri! Mulai dari hal-hal yang menyedihkan (alias tidak begitu menyenangkan) sampe' pada yang lucu dan konyol. Memang seru yang namanya masa hamil itu.

Berikut saya kutip artikel tersebut lengkap dengan tanggapan dari pengalamanku sendiri... tapi hanya sampai pada dua trimester pertama karena itu yang sudah kulewati. Yang trimester ketiga, insya Allah nanti disambung ya... kalo sudah jadi Ibunda... insya Allah!


First Trimester: I wish I had known...

"That my first trimester would be so hard on my partnership. I always wanted a family and looked forward to being pregnant, but my hormones were raging and I felt unsure and unhappy for a while. I didn't expect my fiancé and I would fight as much as we did!" — Tara

Alhamdulillaah... saya dan suami sama sekali tidak punya masalah sama sekali. Malah rasanya makin lengket (kayak perangko! hahaha!) dan makin sayang.

"How bad morning sickness could be." — Wendy

Yup! Saking hebohnya ini all-day-sickness, sampe' pernah kami (saya, David dan Iman) lagi sholat Maghrib berjamaah, saya harus "sprint" ke kamar mandi untuk muntah . Blum lagi kalo begitu rasanya lemaaaaaaaas dan kepala sampe' berdenyut-denyut. Ini salah satu hal yang bikin sengsara ka' selama trimester pertama.

"How much I would worry — about how the baby is doing, how he/she is growing, different pains, etc. There are a lot of unknowns." — Julie

Klo ini sih bukan cuma di trimester pertama... tapi sampe' sekarang pun saya selalu khawatir tentang kondisi bayiku. Seperti kata David, mothers's middle name is "worrywart". Kalo tidak selalu khawatir dengan keadaan anak (mulai dari masih di dalam rahim sampe' anak-anak punya anak juga, hehehe), bukan Ibu namanya.

"That I'd feel tired all the time — like constantly being on cold medication, my breasts would feel like they weighed 12 pounds each, and prenatal vitamins are huge and they taste disgusting!" — Anonymous

Pamela Anderson... indeed!!!

"That morning sickness is a farce. It's all-day sickness for me. I also wish someone had hit me in the head when I told them I would love every minute of pregnancy. That was a farce, too!" — Anonymous

Setuju skali, sista!!!

"That you can have no problems: no morning sickness, extreme fatigue, aches and pains, hunger, or cravings — and still have a healthy baby! When I went to the doctor for the first visit, I was terrified she would tell me I was not actually pregnant or that something was wrong because I had no symptoms." — Tricia

Hhhmmm... semua gejala/symptoms saya alami... tapi pengalaman tiap orang berbeda ya . Saya kenal beberapa yang sama sekali tidak mengalami mual-mual atau morning sickness selama hamil.

"How difficult pregnancy can be on marriage, and a way to better communicate and be there for my spouse while dealing with many other issues." — Cate

Alhamdulillaah... so far so good... seperti yang saya bilang di atas, saya dan suami malah makin saling sayang. Bayi kami seperti jadi perekat dan penambah rasa cinta di antara kami. Satu-satunya yang kadang bikin kami berdua mis-komunikasi itu karena absentmindness alias telmi (=telat mikir)ku selama hamil. Trust me, because of this absentmindness... I feel like I'm some kinda idiot from a different planet



First Trimester: I wish I had known...

"That it's normal to have a terrible taste in your mouth most of the time — and there's nothing you can do about it." — Anonymous

Ini memang paling tidak enak... semua rasanya pahit di lidah . Tapi saya rasakan yang ini cuma pada trimester pertama. Begitu masuk minggu ke-13, semua masakan yang masuk rasanya yummmmy!!!

"That my feet would swell for four months! They did eventually deflate, but they're a whole size larger now. I had to give away all my shoes and buy new ones!" — Anonymous

That is sooo true! Masuk trimester kedua, nomor sepatuku "naik" setengah size . Tapi sebenarnya saya tidak begitu heran... soalnya kakak-kakakku sudah kasih warning duluan tentang ini.

"That some women don't love being pregnant, and the pregnancy glow doesn't happen to everyone! I was surprised at how little I enjoyed being pregnant — I always thought I would love it!" — Jill

Jujur, memang kehamilan bukannya tanpa masa "suram"... as my Ibu said to me: there's no such thing called easy pregnancy . Ada-ada saja yang bikin kita "sengsara" (misalnya morning sickness itu). Yang paling penting, nikmati saja masa-masa penantian sebagai Ibunda... it's all worth it! Apalagi menjadi Ibu adalah impianku yang terbesar... insya Allah! Sengsara membawa nikmat, kata orang, hehe

"About the stretching ligament pain — it feels like my hips and bones are stretching apart. And I'm extremely dry all over, flaking and itching." — Diane

Ligament pain tidak begitu 'mengganggu'ku... tapi kulit yang kering (well, apalagi ini masuk musim dingin) dan juga kulit perut melar bikin gatal yang cukup bikin senewen. Alhamdulillaah, sudah lebih sebulan ini gatal di perut hilang...

"That every stranger in the world thinks it's okay to touch your stomach." — Amy

Dulu saya pikir cuma kita saja yang suka pegang perut ibu hamil... ternyata di sini bulé pun begitu, hehehe. Saya tidak begitu merasa terganggu dengan yang ini... tapi rasanya agak-agak aneh saja

"How bad the forgetfulness and mental dullness would be. Stupidity has been my worst symptom!" — Cary

Ini yang paling tidak bisa saya mengerti. Kenapa selama hamil jadi tolo bukan main?

"About the constipation and flatulence. My husband was convinced that someone kidnapped his real wife." — Anonymous

Alhamdulillaah... sejak awal tidak pernah mengalami kesulitan BAB

"That you can develop carpal tunnel during pregnancy." — Kim

Yang ini juga, alhamdulillaah... sampe' sekarang tidak ada keluhan.


Hayo para calon dan ibunda yang lain... bagemana pengalaman anda?