Wednesday, November 29, 2006

29 minggu (23 - 29 November 2006)

Thanksgiving day, usia baby Z masuk minggu ke-29... alhamdulillaah...

29 weeks_white

  • Berat badanku 137 lbs (= 62.14 kg). Kebetulan waktu berkunjung ke rumah Aunt Shirley di utara kota Baltimore, MD "ketemu" dengan timbangan, hehehehe. Berarti naiknya 2 lbs (0.9 kg) dari terakhir kali timbang berat badan waktu di dokter tanggal 17 November lalu, 135 lbs. Alhamdulillaah, kenaikan ini terhitung normal untuk usia kehamilan di trimester ketiga.
  • Rasanya sudah mulai penuh sampai ke rusuk. Seiring dengan makin bertambahnya beban di depan (perut), punggung jadi sering pegal dan kalo duduk lama juga sudah terasa susah... mesti dengan gaya "sanré tassoro" kayak orang kekenyangan (bassoro') baru agak enak;
  • Baby Z secara regular hiccuping atau cegukan atau sidu' antara jam 10 - 11 malam selama kurang lebih 5 menit. Terasa sekali kalo posisi kepalanya sudah di bawah. Cegukannya kuat sekali... sampe' Ayahnya Z pun bisa merasakan kalo meletakkan tangannya di tummy Ibu . Kasihan anakku... membayangkan kita saja kalo sidu' rasanya tidak enak... apalagi kalo bayi yang masih di dalam tummy. Kodoooong...
  • Frekuensi BAK alias ke kamar mandi makin menggila ! Kalo dulu selama trimester kedua, jarang bangun tengah malam untuk ke washroom, sekarang malah balik lagi kayak waktu trimester pertama... *sigh*. Waktu saya vent ke Ayahnya Z: darimana itu air (baca: urine) begitu banyak dalam waktu yang singkat? Dengan senyum dia jawab: bukan airnya yang banyak... tapi 'tangki penampungan'nya yang jadi terbatas karena terdesak sama rahim yang makin sesak. Oooohhh...
  • Craving alias ngidam es krim! Ha! Padahal orang sini bilang, justru biasanya awal-awal kehamilan (trimester pertama) ibu hamil sering ngidam es krim... saya malah nanti pada trimester terakhir baru ngiler (dan harus dapat!) kalo ingat es krim . Seminggu sudah 3 kemasan 473 ml Ben & Jerry's: New York Super Fudge Chunk yang jadi 'korban', hehehe. Menurut buku dan majalah BabyCenter, es krim itu salah satu sumber kalsium pengganti susu bagi ibu hamil yang tidak suka minum susu kayak saya ... ditambah lagi es krim yang saya konsumsi itu mengandung cukup banyak iron/zat besi yang memang saya perlukan. Siiip lah! Cuma memang saya mesti buang sebagian besar chocolate chunks alias potongan coklatnya... karena kalo kebanyakan gula/sugar, bisa-bisa nanti tes glukosa lagi deh!
  • Sudah kurang lebih 10 hari (sejak masuk minggu ke-29) saya berhenti minum kopi. Kalo pagi si Ayah bikin kopi, saya cuma kebagian mencium aromanya saja *kodooooooong*. Semuanya demi baby Z, karena sekarang ini kalsium yang dibutuhkannya mencapai puncaknya. Kasihan kan kalo semua kalsium yang masuk habis terbilas habis karena Ibunya "kepala batu" insists tidak menghentikan kebiasaan minum kopi? Sejak hamil, saya memang membatasi kopi yang masuk karena sifat kopi yang diuretik. Tapi tidak bisa menghentikan sama sekali. Kalo dulu sebelum hamil bisa habis satu dua mugs sehari, semenjak hamil saya kurangi jadi cuma secangkir kecil sehari... itupun pake' ditambah susu atau krim (half & half), kadang juga sehari selang-selingi sehari minum sehari tidak. Tapi alhamdulillaah, sejak 10 hari lalu sudah bisa tidak minum sama sekali. Bayangkan saja, sudah tidak minum kopi tapi frekuensi ke kamar mandi buat BAK sudah gila-gilaan... apalagi kalo minum kopi ya?

"And it's a diuretic, which causes your body to lose water and other fluids and calcium, all of which you need to maintain a healthy pregnancy."

[Caffeine and pregnancy: what's safe?]

  • Rindu Ibu dan Ayah di Makassar makin menjadi-jadi , rasanya setiap saat jadi cengeng terutama kalo kebetulan lihat foto orang-orang tercinta di rumah. Klo sudah lihat saya cabbiya', David paling langsung mencoba mengalihkan perhatianku dengan bercanda atau sekedar memeluk menenangkan. Meskipun sudah hampir menjadi Ibu myself, I just feel like I want to scream: I want my Mommy!!! Saya mo Ibukuuuuuuu!!!
  • Sekian lama tidak kena heartburn hebat, semalam saya sampe' bangun tengah malam jam dua pagi memuntahkan semua isi perut . Bangun sholat subuh rasanya lemaaaaaaaaas... sampe' David mesti temani turun dari tangga untuk wudhu karena jalanku masih rada sempoyongan karena tak ada tenaga. I wish I knew what I had lastnight that made heartburn hit me so bad. Mungkin karena kebanyakan makan sambal terasi sorenya?


Meski sudah di bulan ke-7, kami belum mempersiapkan apa-apa buat baby Z. Satu-satunya 'barang bayi' yang ada adalah topi/hat berwarna khas Skandinavia (klo ndak salah rajutan dari Estonia. It's soooo cute!) hadiah dari Mom & Dad sewaktu berlibur/cruise ke negara-negara Balkan beberapa bulan lalu. Bukannya karena masalah pamali ataupun lain-lainnya, tapi kami memang blum berkesempatan saja. Apalagi saya berencana untuk bikin sendiri beberapa selimut bayi dengan memanfaatkan mesin jahit dari Aunt Shirley dan kegemaranku menyulam. Eh, tadi sebelum makan siang, David memberitahu kalo dia sempat belanja (online) beberapa barang buat baby Z. Hah?! Saya jadi heran... padahal si Ayah ini yang selalu menunda untuk belanja-belanja barang bayi, katanya nanti saja kalo sudah masuk 8-9 bulan. Hehehe... ternyata dia yang tergoda duluan!

I just couldn't resist... they're (barang-barang bayi yang dia beli) soooo cute, katanya. Hehehe...

Sambil tersenyum mengelus-elus tummy, saya bilang ke baby Z: I think Ayah loves us so much !

Monday, November 27, 2006

Pengakuan para Ibu...

Saya senyum-senyum sendiri membaca komentar/pengakuan para Ibu yang ada di artikel BabyCenter tentang hal-hal yang sama sekali tidak mereka bayangkan sebelumnya tentang kehamilan. Bagaimana tidak? Membaca artikel itu seperti membaca pengalaman pribadiku sendiri! Mulai dari hal-hal yang menyedihkan (alias tidak begitu menyenangkan) sampe' pada yang lucu dan konyol. Memang seru yang namanya masa hamil itu.

Berikut saya kutip artikel tersebut lengkap dengan tanggapan dari pengalamanku sendiri... tapi hanya sampai pada dua trimester pertama karena itu yang sudah kulewati. Yang trimester ketiga, insya Allah nanti disambung ya... kalo sudah jadi Ibunda... insya Allah!


First Trimester: I wish I had known...

"That my first trimester would be so hard on my partnership. I always wanted a family and looked forward to being pregnant, but my hormones were raging and I felt unsure and unhappy for a while. I didn't expect my fiancé and I would fight as much as we did!" — Tara

Alhamdulillaah... saya dan suami sama sekali tidak punya masalah sama sekali. Malah rasanya makin lengket (kayak perangko! hahaha!) dan makin sayang.

"How bad morning sickness could be." — Wendy

Yup! Saking hebohnya ini all-day-sickness, sampe' pernah kami (saya, David dan Iman) lagi sholat Maghrib berjamaah, saya harus "sprint" ke kamar mandi untuk muntah . Blum lagi kalo begitu rasanya lemaaaaaaaas dan kepala sampe' berdenyut-denyut. Ini salah satu hal yang bikin sengsara ka' selama trimester pertama.

"How much I would worry — about how the baby is doing, how he/she is growing, different pains, etc. There are a lot of unknowns." — Julie

Klo ini sih bukan cuma di trimester pertama... tapi sampe' sekarang pun saya selalu khawatir tentang kondisi bayiku. Seperti kata David, mothers's middle name is "worrywart". Kalo tidak selalu khawatir dengan keadaan anak (mulai dari masih di dalam rahim sampe' anak-anak punya anak juga, hehehe), bukan Ibu namanya.

"That I'd feel tired all the time — like constantly being on cold medication, my breasts would feel like they weighed 12 pounds each, and prenatal vitamins are huge and they taste disgusting!" — Anonymous

Pamela Anderson... indeed!!!

"That morning sickness is a farce. It's all-day sickness for me. I also wish someone had hit me in the head when I told them I would love every minute of pregnancy. That was a farce, too!" — Anonymous

Setuju skali, sista!!!

"That you can have no problems: no morning sickness, extreme fatigue, aches and pains, hunger, or cravings — and still have a healthy baby! When I went to the doctor for the first visit, I was terrified she would tell me I was not actually pregnant or that something was wrong because I had no symptoms." — Tricia

Hhhmmm... semua gejala/symptoms saya alami... tapi pengalaman tiap orang berbeda ya . Saya kenal beberapa yang sama sekali tidak mengalami mual-mual atau morning sickness selama hamil.

"How difficult pregnancy can be on marriage, and a way to better communicate and be there for my spouse while dealing with many other issues." — Cate

Alhamdulillaah... so far so good... seperti yang saya bilang di atas, saya dan suami malah makin saling sayang. Bayi kami seperti jadi perekat dan penambah rasa cinta di antara kami. Satu-satunya yang kadang bikin kami berdua mis-komunikasi itu karena absentmindness alias telmi (=telat mikir)ku selama hamil. Trust me, because of this absentmindness... I feel like I'm some kinda idiot from a different planet



First Trimester: I wish I had known...

"That it's normal to have a terrible taste in your mouth most of the time — and there's nothing you can do about it." — Anonymous

Ini memang paling tidak enak... semua rasanya pahit di lidah . Tapi saya rasakan yang ini cuma pada trimester pertama. Begitu masuk minggu ke-13, semua masakan yang masuk rasanya yummmmy!!!

"That my feet would swell for four months! They did eventually deflate, but they're a whole size larger now. I had to give away all my shoes and buy new ones!" — Anonymous

That is sooo true! Masuk trimester kedua, nomor sepatuku "naik" setengah size . Tapi sebenarnya saya tidak begitu heran... soalnya kakak-kakakku sudah kasih warning duluan tentang ini.

"That some women don't love being pregnant, and the pregnancy glow doesn't happen to everyone! I was surprised at how little I enjoyed being pregnant — I always thought I would love it!" — Jill

Jujur, memang kehamilan bukannya tanpa masa "suram"... as my Ibu said to me: there's no such thing called easy pregnancy . Ada-ada saja yang bikin kita "sengsara" (misalnya morning sickness itu). Yang paling penting, nikmati saja masa-masa penantian sebagai Ibunda... it's all worth it! Apalagi menjadi Ibu adalah impianku yang terbesar... insya Allah! Sengsara membawa nikmat, kata orang, hehe

"About the stretching ligament pain — it feels like my hips and bones are stretching apart. And I'm extremely dry all over, flaking and itching." — Diane

Ligament pain tidak begitu 'mengganggu'ku... tapi kulit yang kering (well, apalagi ini masuk musim dingin) dan juga kulit perut melar bikin gatal yang cukup bikin senewen. Alhamdulillaah, sudah lebih sebulan ini gatal di perut hilang...

"That every stranger in the world thinks it's okay to touch your stomach." — Amy

Dulu saya pikir cuma kita saja yang suka pegang perut ibu hamil... ternyata di sini bulé pun begitu, hehehe. Saya tidak begitu merasa terganggu dengan yang ini... tapi rasanya agak-agak aneh saja

"How bad the forgetfulness and mental dullness would be. Stupidity has been my worst symptom!" — Cary

Ini yang paling tidak bisa saya mengerti. Kenapa selama hamil jadi tolo bukan main?

"About the constipation and flatulence. My husband was convinced that someone kidnapped his real wife." — Anonymous

Alhamdulillaah... sejak awal tidak pernah mengalami kesulitan BAB

"That you can develop carpal tunnel during pregnancy." — Kim

Yang ini juga, alhamdulillaah... sampe' sekarang tidak ada keluhan.


Hayo para calon dan ibunda yang lain... bagemana pengalaman anda?

Tuesday, November 21, 2006

28 minggu (16 - 22 November 2006)

Kunjungan rutin per-dua minggu-an pertama: Jumat, 17 November 2006

Usia gestational: 28 minggu, 1 hari.

Berat Badan Ibunda: 135 lbs atau 61.23 kg. Total kenaikan dari minggu lalu sekitar 0.5 lbs atau kurang lebih 0.2 kg. Mungkin karena agak stress dengan urusan lab dan kekhawatiran yang berlebihan (copyright-nya Ambo'--Ayah anakku ), beratku tidak naik heboh seperti minggu-minggu sebelumnya.

Pemeriksaan rutin urine (protein dan glukosa): normal.

Tekanan darah: 114/62

  • Hasil lab menunjukkan bahwa kadar gula darahku normal... alhamdulillaah! Artinya, bayiku memang bongsor... dan bukannya karena Ibundanya kena gestational diabetes. Dari hasil ukur mengukur (lagi) melalui USG, ternyata bila melihat besarnya, ukuran baby Z sekitar 30 minggu dengan berat badan kurang lebih 3 lbs... sedangkan usia kehamilanku 28 minggu (karena jadwal haidku yang teratur, kemungkinan untuk salah hitung/perkiraan LMP hampir tidak ada). "Asal nanti jangan bikin susah Ibunda kalo ko mo keluar ya, Nak?"
  • Selama kurang lebih 20-30 menit, dokter melakukan pemantauan (jadi ingat Program Bangun Praja-nya kantorku dulu, hee hee) detak jantung baby Z dengan memasang alat sejenis stateskop di perutku yang dihubungkan dengan alat perekam digital (ini menunggunya yang membosankan. Untungnya David ndak berhenti ngajak bercanda... jadinya kita ketawa-ketawa terus). Sewaktu dokter mengecek dan membaca grafik hasilnya, dengan tersenyum dia bilang: "She's jumping around so much!"

    atdoctorsoffice

    Emang jam segitu waktunya baby Z "latihan karate" di "dojo"nya (istilahnya si Ayah).
  • Letak posisi kepala bayiku sudah di bawah. Alhamdulillaah. Padahal beberapa hari lalu saya sempat khawatir karena terasa sekali kalo posisinya masih melintang (breech). Waktu duduk nonton tv sambil mengelus tummy yang "benjol sana sini" (karena si Junior aktif bergerak, meski tidak "berputar" lagi), saya ajak dia ngobrol: "Nak, jangan begini (melintang) terus ya? Don't let them cut Ibu open...". Maksudnya ya kalo melintang terus (padahal sekarang saja ruang gerak si Junior sudah mulai terbatas karena ukurannya yang tidak memungkinkan lagi untuk berputar bebas seperti bulan lalu), bisa-bisa kita kena eksekusi c-section akhirnya. Na'uudzubillaahi min dzaalik. David yang duduk di sampingku senyum-senyum sendiri. Eh, ternyata... si Junior -- anak sholihahku -- anak yang baek dan "mendengarkan" permintaan Ibunda-nya . Alhamdulillaah... Semoga begitu seterusnya sampai waktunya dia memberi salam kepada dunia...
  • Karena semua baek-baek saja, kunjungan berikutnya balik ke per-4 mingguan. Cuma setelah itu, sudah harus kunjungan rutin per dua minggu karena insya Allah usia kehamilanku sudah masuk minggu ke-32.
  • Untuk jaga-jaga, dokter meminta saya untuk melakukan "sugar test" lagi pada usia kehamilan 36 minggu... insya Allah. Adduuuhh... "ketemu" jarum lagi deh...
  • Sejak beberapa hari lalu sampai hari ini (Selasa, 21 November 2006), jadwal "tidur" dan "bangun"nya Junior agak berubah dibandingkan waktu-waktu lalu. Sekarang, dia "bangun" pada saat saya bangun sholat Subuh meskipun sebentar. Kemudian "tidur" lagi sampai waktu makan siang lewat... dan "latihan karate di dojo-nya" sampai menjelang waktu Asr (sekitar jam 3 sore). Menjelang Isya' (jam 6 sore), doi bangun lagi (biasanya ini waktu puncak dia "jumpalitan") sampai sekitar jam 9-10 malam. Dan kalo saya berangkat tidur sekitar jam 11-11:30 (masih kebiasaan tidur semalam itu sampe' sekarang), biasanya Junior juga ikut-ikutan "tidur"... cuma kadang-kadang saja dia gerak sana sini kalo saya sudah hampir memejamkan mata. But not as "hyper" as she used to, hee hee. Mungkin juga karena ruang geraknya sudah mulai terbatas ya?

    28 weeks 1 day 28 weeks 5 days

Baby Z dan Ibunda mengucapkan terima kasih banyak untuk semua yang sudah mendoakan kami. Alhamdulillaah... Allah memberikan banyak cinta melalui orang-orang yang mendoakan kami selalu. Much love from both of us

Thursday, November 16, 2006

Masuk Trimester Terakhir

"Welcome to your third -- and final! -- trimester."

Begitu kutipan textbook-ku selama hamil: What to Expect When You're Expecting, Bab 11: "The Seventh Month - Approximately 28 to 31 Weeks".

Hari ini usia
LMP baby Z masuk minggu ke-28. Alhamdulillaah. Ada beberapa perubahan yang meskipun kecil tapi mulai terasa sejak dua minggu terakhir ini:

  • Mulai tidak balala makan nasi... malah sekarang maunya makan pastries dan roti-rotian;
  • Heartburn dan indigestion yang menjadi-jadi pada awal dan pertengahan trimester kedua (bahkan tengah malam jam 1-2 dinihari saya sering terbangun dan muntah karena dua sebab ini) mulai hilang setelah saya merubah jadwal minum vitamin (Citracal® Prenatal+DHA) dari sebelum tidur malam menjadi pagi hari pada saat bangun sholat subuh. Alhamdulillaah, "trik" ini berhasil ;
  • Sudah seminggu ini my back (punggung) bagian bawah mulai sering ngilu/pegal kalo kelamaan berdiri (sebelumnya ndak ada keluhan sama sekali);
  • Pusat alias puser alias navel mulai "mappattabé'" alias monyong ke depan alias unjuk diri dengan gagah berani ;
  • Cocoabutter yang pada awal-awal trimester kedua rajin dipake' untuk mengatasi gatal pada kulit perut yang (dengan susah payah... kodoooong!) stretching alias melar, sekarang sudah menganggur lagi. Yup... gatal-gatal di kulit perut hilang sudah... alhamdulillaah. So far ndak ada tanda-tanda stretch marks di seluruh batangkalé. Moga-moga begitu trus deh... Amiiin!;
  • Mulai merasa tidak nyaman tidur telentang. Kata BabyCenter bagusnya tidur sisi kiri badan biar peredaran darah lancar. Tapi sampe' sekarang kok lebih enak tidur sisi kanan ya? Soalnya kalo ke kiri membelakangi Daeng-ku ... kan tidak enaaaaaaaaaak?!;
  • Blum merasakan yang namanya "kontraksi palsu" Braxton Hicks... padahal katanya gejala ini sangat awam selama trimester kedua;
  • Napas mulai agak pendek kalo kerja agak lama. Hee hee... kerja jadi ibu rumah tangga 24 jam bo'! mulai dari terbit matahari sampe' "tenggelam" mata suami (awas kooo... jangan piktor... ini maksudnya: tidur!);
  • Si Junior alias baby Z makin aktif berjumpalitan di dalam tummy... bahkan seringkali menggelitik pinggangku sampe' ndak tahan deh ketawa terbahak-bahak . However, dibanding dengan dua-tiga minggu lalu, sekarang gerakannya tidak bikin 'heboh' atau kaget Ibunda lagi (dulu sering rasanya lompat dari tempat duduk karena kaget dengan gerakan si Junior yang tiba-tiba). Mungkin karena "rumah sementara"nya mulai sesak ya?;
  • Alhamdulillaah... tidak ada kesulitan BAB sama sekali (sejak dari awal juga begitu...);
  • Makin berasa "Pamela Anderson" deh ;
  • "Amnesia" makin menjadi-jadi ... sampe' rasanya saya menjadi seperti orang tolo skali (= bego; bodoh). Kalo ngomong dengan David, seringkali lupa kata dalam English... yang muncul malah bahasa Indonesia, kadang Bugis campur logat Ujungpandang... kadang Nihongo... *hiks*. Kasihan Daeng-ku... dia jadi mesti super sabar karena istrinya sangat parah absentmindness-nya hehehe. Baby Z aka Junior is sucking up your brain, begitu kata si Daeng menghiburku kalo saya mulai putus asa dengan "amnesia" ini ;
  • Seminggu terakhir ini sudah mulai jalan kaki lagi setiap lunch break-nya Daeng. Jalan kakinya di sekitar kawasan perumahan rumah kecil kami. Baru hari ini saja tidak jalan... soalnya hujan terus sepanjang hari... bahkan sampe' banjir! (Cerita banjir di posting berikutnya ya...). Yang jelas, jalanku masih japrut alias jappa paruntang alias jalan yang super cepat (kayak orang dikejar, kata temanku. Hahaha). Sampe' di rumah baru naikkan kaki biar tidak pegal .

Apalagi di'?! Kayaknya sudah semua mi... lengkap list-nya. Besok insya Allah, jadwal ketemu dokter Fauzia. Ini adalah kunjungan pertamaku yang per-dua minggu-an. Katanya sih insya Allah sampe' minggu ke-36 baru jadwal kunjungannya perminggu. Terus terang, rada nékkéré' ka' juga besok itu... soalnya dokter akan kasih tahu hasil lab kemarin itu. Ah, semoga tidak ada ji apa-apa. Amiiiiiiiiiin!

Doakan ka' nah... (again... and again...)... kodoooooooong?!

Monday, November 13, 2006

It's such a looong day!

It was such a loooooooooooong day today! I finally got my second glucose screening test at the QuestDiagnostic lab in Shady Grove (about 7 minutes by car from our little house) this morning. It wasn't really a pleasant time... as you know (from my previous postings) that I'm not a big fan of doctors, hospitals and labs, especially if it involves needles and blood work! *hiks*. But I guess I don't have any choice, do I? This is a very important test to rule me out of gestational diabetes and pre-eclamsia... so like it or not, I HAVE to take the test .

Banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang memberatkan pikiranku sejak semalam: Berapa banyak tabung/vials darah lagi yang akan diambil kali ini? Apakah saya bakal mual-mual dan insyaf (baca: pingsan) lagi seperti waktu tes glukosa pertama dulu itu? Bagaimana kalo benar saya menderita gestational diabetes ataupun preeclamsia seperti yang dialami sahabatku Oyen? Kasihan juga Daeng-ku... he tried his best to calm me down. It's driving him crazy to see me all worry like that. "You and baby Z are gonna be just fine... insha Allah", katanya.

Udara yang agak dingin dan hujan yang mengguyur sejak malamnya bikin ka' tambah stress. Kami tiba di lab jam 7:50 dan langsung mendaftar. Hhhmmm... sepagi ini pun lab sudah mulai penuh, kurang lebih sudah ada 7 orang sebelum kami. Lain dengan lab QuestDiagnostic yang biasa kami datangi di Alexandria dulu, yang ini front desk dan phlebotomist (= One who draws blood for analysis or transfusion)-nya orang Asia dan sangat ramah. Alhamdulillaah... paling tidak keramahan mereka tersebut membuat saya sudah merasa agak "nyaman". Tapi, blum lagi giliranku untuk "di-eksekusi", David dapat pemberitahuan/panggilan darurat dari
kantor kalo salah satu server tidak berfungsi (down). Meskipun sudah minta cuti sepanjang pagi hingga siang khusus untuk menemaniku ke lab, mau tidak mau dia harus balik ke rumah dan menangani masalah tersebut. Namanya juga "emergency". *hiks* But what about me? Dengan janji akan kembali segera setelah membereskan segala urusan dengan server yang 'down', David pulang ke rumah meninggalkan saya sendiri di ruang tunggu lab. Sambil mengelus "rumah sementara"nya baby Z, saya berbisik dalam hati "ndak 'papa ya, Nak... kan ada Z yang temani Bunda", mencoba menenangkan diri. Tak berapa lama, namaku pun dipanggil. Bismillaah!

Pengambilan darah pertama di lengan kanan. Alhamdulillaah... lancar. Jadi ingat
pengalaman dulu... sampe' ditusuk 3 kali baru "ketemu" . Empat tabung/vials terisi dengan cepat dan tanpa kesulitan sama sekali. Untuk keperluan urinalysis, saya serahkan sampel ke front desk. Next, minum jus glukosa yang super manis dan harus habis dalam tempo 5 menit. Here we go again! Menunggu sejam untuk ambil darah lagi. Tapi, baru sekitar 40 menit setelah minum minuman glukosa itu, I started to feel sick and it seems like I was about to faint. Untungnya, David muncul... paling tidak kalo pun pingsan ada tempat nyender. Satu jam lewat... alhamdulillaah... dengan masih agak terhuyung-huyung, saya menuju ruang tempat pengambilan darah sendirian. Dengan gaya gagah berani (hee hee), saya tolak tawaran dia untuk menemani, padahal selama ini saya tidak pernah diambil sampel darah tanpa ditemani David. Hhhmmm... kali ini phlebotomist-nya lain dari yang pertama... dan agak "galak" alias sakkang. Tak apalah... saya juga sudah pasrah. Kali ini, lengan kiri yang jadi "korban"... karena lengan kanan bekas pengambilan darah pertama masih lebam dan agak ngilu. Satu tabung saja. Aneh (tapi menggembirakan), rasa mual dan berasa hendak pingsan itu tiba-tiba saja hilang. Saya keluar dengan senyum lebar ke David yang menunggu dengan muka cemas di ruang tunggu. Then... another one hour waiting... sambil main Animal Crossing: Wild World dengan Nintendo DS yang memang saya bawa dari rumah . Tapi 30 menit kemudian, rasa mual muncul lagi. Kali ini lebih hebat... bahkan saya "harus" setengah berlari ke washroom untuk mun-mun (meski hanya sedikit -- well, semalaman puasa trus isi lambung cuma jus glukosa itu -- tapi rasanya legaaaa!). And then... the last one. *whew*. Tiga kali darahku diambil pagi ini, tiga phlebotomist yang berbeda menangani, hehehe. Yang terakhir ini, lengan kiri lagi yang kena eksekusi *hiks*.

Pulang ke rumah, laparnyaaa astaghfirullaah! Saya menghabiskan waktu seharian dengan istirahat (baca: bermalas-malasan) di rumah. Alhamdulillaah... eventhough it's such a long and tiring day, rasanya puas dan senang karena semuanya berjalan dengan baik. Tinggal menunggu hari Jumat mendatang, ketemu dokter lagi dan mendiskusikan hasil pemeriksaan lab hari ini. Hopefully, hasilnya negatif (for gestational diabetes)... dan baby Z serta Ibunda sehat wal-afiat menghimpun semua energi dan kekuatan dari Allah untuk menghadapi hari "H"nya nanti. Amiiiiiiiin!!!

"Insya Allah, kita berjuang sama-sama ya, Nak?
Ibunda loves you so much... always!"

________________________________
*gambar di atas diambil dari : www.grhd.org

Friday, November 03, 2006

26 minggu...

Fetal Dev 26 weeks

Perkembangan bayi usia 26 minggu LMP (www.babycenter.com)

Kunjungan rutin 4 minggu-an: Jumat, 17 November 2006
Usia gestational: 26 minggu, 1 hari
Berat Badan Ibunda: 134.5 lbs atau 61 kg
Pemeriksaan rutin urine (protein dan glukosa): normal
Tekanan darah: 120/70

Time flies. Today we went to see Dr. Fauzia for routine check up. So far, so good... alhamdulillaah. I'm now 26 weeks 1 day pregnant, which means... 97 days to go! However, both me and the doctor got surprised how much weight I gained these past 5 weeks! Yeah... yeah... yeah... I know, I know... but am I really battala'? I mean... unproportionally, as 26 weeks along pregnant woman?

Setelah ukur mengukur lewat ultrasound, dokter memperlihatkan grafik perkembangan bayiku dan membandingkannya dengan perkembangan rata-rata bayi dengan usia
LMP 26 minggu.

She's bigger than the average, kata dokter. Hhhmmm... *khawatir mode on*.
Saya langsung menyela: Me? (dalam hati: uh, bilang memang tong battala'!)

No, it's not you... it's the baby... she's bigger than the average!



Uh oh...

Tapi segera setelah mengatakan itu, dokterku yang cantik itu tersenyum dan menenangkanku kalo semuanya baik-baik saja. Bahkan selama berada di ruang periksa, bayi kami tidak berhenti bergerak aktif seakan ingin membenarkan dan menenangkan hatiku: "Hoy Bunda... baék-baék ja' di sini!". Hee hee... jadi senyum sendiri... lucu membayangkan anakku berbicara dengan dialek Ujungpandang seperti itu .

Setelah pemeriksaan dan diskusi dengan dokter (ini yang paling saya dan David suka dari dokterku... beliau selalu menyempatkan waktu untuk berdiskusi dan sangat telaten serta sabar menjawab semua pertanyaan-pertanyaan saya), saya diberi pengantar ke lab untuk glucose screening test some time next week dan diminta oleh dokter untuk datang periksa lagi 2 minggu dari sekarang. Mostly untuk mendiskusikan hasil lab nanti, entah itu hasilnya positif -- na'uudzubillaahi min dzaalik -- ataupun negatif -- insya Allah... untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. Meskipun salah satu tanda dari gestational diabetes itu adalah ukuran bayi yang besar (di atas rata-rata), dokter Fauzia juga menekankan kalo bisa saja bayiku "besar" untuk ukuran 26 minggu bukan karena karena gestational diabetes tapi memang karena besar saja. Amiiiiiiiiiiiin!!! Doakan ka' nah...

26 weeks 1 day

Sebelum berangkat ke dokter, foto dulu... . Untuk ukuran hamil 6 bulan, kelewat besar (baca: battala') kah saya?

Bandingkan dengan seminggu sebelumnya...

25 weeks

Dua minggu lagi, usia kehamilan saya akan memasuki masa trimester terakhir (3rd trimester: 7-9 bulan). Sepanjang trimester kedua ini, keluhan terbesar saya adalah heartburn dan indigestion hampir setiap hari! Awal-awalnya saya betul-betul merasa "merana", tapi setelah baca sana sini dan praktekkan cara untuk "mengurangi" (karena katanya memang cuma bisa dikurangi, tapi tidak bisa dihilangkan sama sekali!) ketidaknyamanan, alhamdulillaah... saya jadi sedikit terbantu (and thanks to TUMS! to ease my heartburn, hee hee... kayak iklan saja).

Doakan kami ya... semoga baby Z (insya Allah, kalo bayinya perempuan, akan kami beri first name, nama dengan inisial "Z" -- baca: Zee atau Zi) dan Ibunda sehat-sehat selalu... Amiiiiiin...