Wednesday, December 06, 2006

30 minggu (30 November - 6 Desember 2006)

Memasuki minggu ke-30, yang paling berat saya rasakan adalah menghadapi heartburn dan indigestion. Sulit untuk mencari padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia, khususnya heartburn itu. Well, kalo dipisah-pisah per-asal katanya, heart = jantung (jangan salah kaprah... kita di Indonesia sering mengartikan heart = hati) dan burn = terbakar. Dalam pengertiannya, heartburn itu adalah sensasi/rasa panas yang dirasakan mulai dari esophagus/kerongkongan sampe' ke dada. Banyak yang mengartikan heartburn itu sama dengan maag... padahal rasanya beda. Klo maag kan sakit... sedangkan heartburn lebih banyak tidak nyamannya. Ditambah lagi heartburn ini "so buddy buddy" (istilahku untuk "teman baƩk) dengan indigestion yang akibatnya muntah tengah malam *hiks*. Thanks to the hormones *sarcastic mode on*! Akibatnya, awal-awal minggu ke-30 ini saya selalu ditemani minyak kayu putih menjelang tidur. Itupun tidak banyak membantu. Biasanya setelah mun-mun baru deh rasanya agak enak. Alhamdulillaah, "kesengsaraan" itu cuma berlangsung beberapa hari saja.

Kulit perut yang dulunya sudah berhenti gatal (karena kering dan "stretching"), eeeeehh... balik lagi deh . Saking gatalnya (padahal sudah dikasih cocoabutter), saya sampe' setengah berteriak "mengadu" ke baby Z (dalam bahasa Indonesia) :

"Aduuuuh Zee... gatalnya perutnya Bundaaaaa!!!"

Si Ayah yang duduk di sampingku (kami lagi nonton tv) mendekat ke perut dan ngomong dengan suara agak keras ke bayi kami:

"I don't understand what it means... but yeah, you'd better listen to your mother!"

Hahahahaha!!! Pecah ketawaku. Lucu sekali rasanya, soalnya David mengira saya tadi itu ngomel (memarahi) baby Z... karena biasanya kalo saya teriak begitu itu artinya baby Z lagi sibuk ber-karate ria dan tidak jarang bikin pegal dan sakit tulang rusuk Bundanya. Setelah saya jelaskan ke David baru deh kita ketawa lagi sama-sama. It was just way too funny!

Sekarang ini memang si Ayah jadi banyak tambahan perbendaharaan kata bahasa Indonesianya sejak saya rajin "ngobrol" dengan baby Z pake' bahasa Indonesia. Good for him! Mungkin dipikirnya, wah bahaya nih klo tidak belajar... bisa-bisa they gang up on me later, hahaha!

Oh ya, saya dan baby Z sekarang mulai lagi baca Quran (mengaji) dari awal karena yang kemarin sudah khatam sekali... alhamdulillaah... Semoga ini bisa memberikan kekuatan batin kepada saya untuk menghadapi waktu melahirkan Z dan juga membesarkannya. Harapan Bunda dan Ayah, insya Allah Z jadi anak yang shalihah, pintar dalam hal agama dan juga cerdas di kesehariannya.

Btw, sama seperti sejak minggu ke-29, nafasku juga sudah makin ngos-ngosan... apalagi kalo turun naik tangga untuk wudhu dan sholat Subuh. Terasa sekali kalo "perut" sudah penuh sampe' pas di bawah rusuk.

As you and the baby continue to grow, don't be alarmed if you feel breathless, as if you can't get enough air; it's just your uterus pressing against your diaphragm.

[Fetal development: 30 weeks pregnant]

Mungkin karena ruang geraknya yang sudah mulai terbatas, gerakan baby Z juga tidak seheboh minggu-minggu sebelumnya. Kadang saya merasa sangat khawatir jangan-jangan ada apa-apa. Ternyata, hal seperti ini wajar begitu usia kehamilan memasuki minggu ke-31 (well, dengan merujuk kata dokter yang bilang ukuran baby Z lebih besar sekitar 2-3 minggu dari rata-rata bayi seusianya).

You may notice your baby isn't moving around as much. Don't worry; she's just running out of space in your uterus. As long as you can feel her squirming, you'll know she's just fine. Believe it or not, she still has plenty of growing to do. You can expect her to gain at least two more pounds/900 grams before delivery.

[Fetal development: 31 weeks pregnant]

Hari terakhir di minggu ke-30 ini (hehehe... means today), baru saya perhatikan kalo posisi perutku agak turun. Mmmm... mungkin juga karena itu heartburn dan rasa sesak hari ini agak berkurang? Wallaahu a'lam. Insya Allah, minggu depan waktu kunjungan rutin ke dokter Fauzia. Semoga semuanya baek-baek saja. Kemarin ngobrol di telepon dengan Ibuku tersayang di Makassar... beliau titip salam sayang dan doa buatku dan Z.

Tuh Nak? Ko lihat... blum pako ada di sini, semua orang sudah sayang dan cinta padamu. Baek-baek ko nah... insya Allah dengan doa dan cinta mereka semua kita diberikan kemudahan dan kelancaran kelak bila tiba waktunya Allah menetapkan engkau memberi salam kepada dunia... Amiiiiiiiiin!

7 comments:

Anonymous said...

wuihh.. makin sexy eeuuuyyy...hihihi... dulu aku pake cocoabutter sampe abis berbotol2 ga ngaruh mba, sebaiknya terus dipake... moga2 aja mba ga dpt oleh2 strechmarks ya :-)

Emaknya butet

Yaty "BundaZahra" Yasir said...

Hehehe... apanya yang sexy, In! Ini juga jalan udah kayak bawa gendang yang paling besar klo di marching band, hahaha!

Itu cocoabutter blum abis setengah botol juga... abis saya pake'nya cuma kalo kambuh gatalnya aja. Nah, sekarang nih berhenti lagi gatalnya. Syukur alhamdulillaah tanganku ndak ikutan gatal menggaruk, hehehe... tapi karena ditahan (untuk ndak sampe' nggaruk) ya pake' teriak mengadu gitu ke baby Z, hahaha! Iya ya... smoga ndak ada stretchmarks-nya :)

Anonymous said...

Yaty sayang, bukan ngecilin hati yah.. cuma mau sharing pengalaman masalah stretchmark.. pengalamku nih.. dulu waktu hamil.. ya sama suka gatal2 juga dan sudah pake semacam krim (bukan cocoa butter) yang dibeli dari motherhood maternity, dan di perutku timbul guratan2 coklat tua. Sesudah melahirkan, guratan itulah stretchmark (tapi warnanya skr cuma putih).

Tapi temenku di Louisville, KY, Lia Quinn, mungkin Yaty kenal.. aku ingat dia suka cerita perutnya gatal2 waktu hamil dan rajin juga pake krim yang sama, eh ternyata sesudah melahirkan, nggak ada stretchmark-nya. Bersih.

Well, lain ibu lain pengalaman. Semoga Yaty nggak kena itu strecthmark. Kalo pun kena, it's not that bad ;)

Dessy

Anonymous said...

Eits.. lupa bilangin, I really enjoyed reading your baby journal. Cerita David bilangin Baby Z to listen to his mother.. it's very funny! :)

Anonymous said...

halo...salam kenal ya, mbak!
scr gak sengaja aku 'terdampar' di sini pas lagi 'jalan2' di dunia maya. blognya bagus...menghibur sekaligus informatif...:)

btw, apa kita' kenal ato ada hubungan keluarga dengan inayah yasir? kami dulu sama2 di adelaide, waktu suami sy studi di sana. kalo iya, salamku' naa...

eh...salam juga buat bubba Z dan bapaknya...(edede...sok akrabnya deh...!:D)

salam,
mama'nya farhan dan fathur

Yaty "BundaZahra" Yasir said...

To Dessy --> Well, saya sebenarnya tidak keberatan sama sekali dengan stretchmarks... itu sudah bagian dari resiko mo jadi Ibunda, iya kan? Lagipula ndak ada rencana untuk pamer perut dengan pake' bikini di depan publik, hehehe... paling yang "menikmati" stretchmarks (klo pun ada) nanti cuma Ayahnya Z dan saya bisa jamin doi ndak akan cerewet tentang itu (klo pun cerewet, ntar ta' kemplang, hahaha!).

Oh iya, memang saya dengar banyak "cerita" tentang si stretchmarks ini. Salah satunya katanya karena keturunan juga. Klo ibu kita ada stretchmarks artinya ada kemungkinan besar kita "kebagian" juga :). Menurut Ibu saya, beliau mulai ada stretchmarks setelah mengandung anak ke-4 (adik pas di bawahku)... itupun sampe' anak ke-6 tidak parah-parah amat. Again, itu resiko jadi ibunda ya? Saya sebenarnya lebih concern sama gatalnya itu (karena ndak nyaman dan kalo digaruk ntar bisa iritasi dan infeksi lagi), dan pake' cocoabutter untuk mengatasi gatal dan keringnya kulit perut. Klo stretchmarks sih... mmm... stretch whaaaa???!!! ;).

Thanks ya Dess *mmmuuuaaaahhh*. Jangan kapok bagi pengalaman denganku... maklum nih baru mo jadi Bunda baru ;).

Yaty "BundaZahra" Yasir said...

Halo juga Mama'nya Farhan dan Fathur!!!

Iye' betul sekali... Inayah Yasir itu kakak saya yang paling tua (saya nomor 3). Insya Allah, nanti salam ta' saya sampaikan ke K'Ina klo saya telepon ke Makassar :).

Makasih banyak na sudah singgah ki' di "rumah maya"ku. Salamta' sudah saya sampaikan juga sama Daengku (ayahnya Z) dan juga ke baby Z. Salam kembali bedeng juga, Tante... (tante sapa nama ta'?)