Berikut saya kutip artikel tersebut lengkap dengan tanggapan dari pengalamanku sendiri... tapi hanya sampai pada dua trimester pertama karena itu yang sudah kulewati. Yang trimester ketiga, insya Allah nanti disambung ya... kalo sudah jadi Ibunda... insya Allah!
First Trimester: I wish I had known...
"That my first trimester would be so hard on my partnership. I always wanted a family and looked forward to being pregnant, but my hormones were raging and I felt unsure and unhappy for a while. I didn't expect my fiancĂ© and I would fight as much as we did!" — Tara
"How bad morning sickness could be." — WendyAlhamdulillaah... saya dan suami sama sekali tidak punya masalah sama sekali. Malah rasanya makin lengket (kayak perangko! hahaha!) dan makin sayang.
Yup! Saking hebohnya ini all-day-sickness, sampe' pernah kami (saya, David dan Iman) lagi sholat Maghrib berjamaah, saya harus "sprint" ke kamar mandi untuk muntah . Blum lagi kalo begitu rasanya lemaaaaaaaas dan kepala sampe' berdenyut-denyut. Ini salah satu hal yang bikin sengsara ka' selama trimester pertama.
Klo ini sih bukan cuma di trimester pertama... tapi sampe' sekarang pun saya selalu khawatir tentang kondisi bayiku. Seperti kata David, mothers's middle name is "worrywart". Kalo tidak selalu khawatir dengan keadaan anak (mulai dari masih di dalam rahim sampe' anak-anak punya anak juga, hehehe), bukan Ibu namanya.
Pamela Anderson... indeed!!!
Setuju skali, sista!!!
Hhhmmm... semua gejala/symptoms saya alami... tapi pengalaman tiap orang berbeda ya . Saya kenal beberapa yang sama sekali tidak mengalami mual-mual atau morning sickness selama hamil.
Alhamdulillaah... so far so good... seperti yang saya bilang di atas, saya dan suami malah makin saling sayang. Bayi kami seperti jadi perekat dan penambah rasa cinta di antara kami. Satu-satunya yang kadang bikin kami berdua mis-komunikasi itu karena absentmindness alias telmi (=telat mikir)ku selama hamil. Trust me, because of this absentmindness... I feel like I'm some kinda idiot from a different planet
First Trimester: I wish I had known...
"That it's normal to have a terrible taste in your mouth most of the time — and there's nothing you can do about it." — Anonymous
Ini memang paling tidak enak... semua rasanya pahit di lidah . Tapi saya rasakan yang ini cuma pada trimester pertama. Begitu masuk minggu ke-13, semua masakan yang masuk rasanya yummmmy!!!
That is sooo true! Masuk trimester kedua, nomor sepatuku "naik" setengah size . Tapi sebenarnya saya tidak begitu heran... soalnya kakak-kakakku sudah kasih warning duluan tentang ini.
Jujur, memang kehamilan bukannya tanpa masa "suram"... as my Ibu said to me: there's no such thing called easy pregnancy . Ada-ada saja yang bikin kita "sengsara" (misalnya morning sickness itu). Yang paling penting, nikmati saja masa-masa penantian sebagai Ibunda... it's all worth it! Apalagi menjadi Ibu adalah impianku yang terbesar... insya Allah! Sengsara membawa nikmat, kata orang, hehe
"That every stranger in the world thinks it's okay to touch your stomach." — AmyLigament pain tidak begitu 'mengganggu'ku... tapi kulit yang kering (well, apalagi ini masuk musim dingin) dan juga kulit perut melar bikin gatal yang cukup bikin senewen. Alhamdulillaah, sudah lebih sebulan ini gatal di perut hilang...
Dulu saya pikir cuma kita saja yang suka pegang perut ibu hamil... ternyata di sini bulé pun begitu, hehehe. Saya tidak begitu merasa terganggu dengan yang ini... tapi rasanya agak-agak aneh saja
Ini yang paling tidak bisa saya mengerti. Kenapa selama hamil jadi tolo bukan main?
"That you can develop carpal tunnel during pregnancy." — KimAlhamdulillaah... sejak awal tidak pernah mengalami kesulitan BAB
Yang ini juga, alhamdulillaah... sampe' sekarang tidak ada keluhan.
Hayo para calon dan ibunda yang lain... bagemana pengalaman anda?
No comments:
Post a Comment