Monday, October 30, 2006

Battala'???

Wooooooooooyyy!!! Battala' (Bahasa Makassar= gemuk; gendut; godé'; chubby; fat...) mu, Ty!

Begitu komentar Kak Ina dan orang-orang tercinta di Makassar begitu lihat
foto lebaranku bertiga dengan Iman dengan David. Hah?! Rupanya selama hampir 3 bulan ini, orang-orang rumah (di Datuk Ribandang, kota Makassar) tidak pernah mengikuti kabar-kabariku (apalagi lihat fotoku) sejak komputerku di sana "mati suri" kena virus beberapa waktu lalu (*kodooooong*). Jangankan mereka, saya saja ta'buccilla' (Bahasa Makassar = mata melotot) --kayak itu eh yang di film kartun, hee hee -- lihat diriku sendiri di foto itu. Iyo di'?! Se-battala' itu kah saya sekarang? Oédédéh...

Masih saya ingat waktu pertemuan rutin dengan Dr. Fauzia kurang lebih 4 minggu lalu. Saya mengeluh karena merasa "tidak kelihatan" seperti hamil karena merasa berat badanku tidak begitu banyak bertambah sejak trimester pertama hingga masuk trimester kedua. Saya khawatir (apalagi banyak sekali yang berkomentar karena saya terlihat "kurang gizi" untuk ukuran orang yang sedang hamil) jangan sampe' ada apa-apa sehingga berat badan saya "jalan di tempat". Waktu itu, Dokter Fauzia cuma tersenyum lebar... "oohh, you're doing just fine, Yaty. Don't worry about that. Trust me, you're going to get bigger that now you passed the 20 weeks".

Ha! Ucapan bu dokter itu terbukti mi sekarang. Begitu lewat minggu ke-22, berat badanku mulai "heboh" naiknya. Padahal kalo dipikir waktu itu malah saya lagi berpuasa... ditambah lagi urusan makan juga saya tidak begitu balala (Bahasa Makassar= rakus), biasa saja. Soalnya makan sedikit saja, rasanya sudah bassoro' (Bahasa Makassar= kenyang; begah; full)... dan kalo kebanyakan makan pasti kena
heartburn. More, I don't like snacking, either... alias saya juga tidak begitu suka ngemil. Kebiasaan minum air putih lebih dari 1 liter sehari pun masih saya lakoni (saya juga bukan soda lover kayak si Daeng!). Saya juga tidak bermalas-malasan di rumah, malah kadang David yang capek mengingatkan saya untuk istirahat. Lalu... apa yang bikin saya tiba-tiba jadi "raksasa" kayak bgini?

"...because you're pregnant, Baby!" kata David berulang kali sambil tersenyum (datang mi sédéng isengnya kalo lihat saya khawatir seperti itu). Yang bikin saya khawatir, jangan sampe' ada apa-apa... knapa jadi tiba-tiba dalam kurang lebih sebulan jadi humungous kayak begini?! *hiks*. Jangan-jangan kena
gestational diabetes? (Duh, na'uudzubillaahi min dzaalik deh...). Tapi dari hasil browsing dan baca banyak referensi, gejala dan tanda-tanda ke situ tidak saya dapatkan pada diriku (alhamdulillaah)... meskipun memang disinggung juga di beberapa referensi tersebut kalo gejala/tanda dari gestational diabetes kadang tidak terdeteksi secara visual. Well, hari Jumat nanti kalo kunjungan ke dokter baru deh tes lagi (oh iya, setiap berkunjung rutin ke obgyn selalu diperiksa urin untuk lihat kadar gula) sekalian juga pasti dapat rujukan untuk ke lab untuk glucose screening test... karena hasil lab yang lalu menunjukkan hasilnya negatif (normal). Maklum... saya masuk golongan yang high risk *kodong* :).
Your practitioner may want you to be screened earlier than 24 weeks if a routine urine test shows a high amount of sugar in the urine or if you're considered at high risk. If the results are normal, you'll be screened again at 24 to 28 weeks.


*hiks* jadi ingat waktu pertama kali glucose screening, saya sampe' muntah dan insyaf (baca: pingsan) karena waktu itu sekalian diambil darah. Moga-moga nanti yang berikut tidak pake' acara pingsan lagi...

Oh iya, tadi browsing dapat website menarik:
Weight Gain Calculator for pregnancy. Wuhhuuuyyyy!!! Ternyata berat badanku masih teramat sangat normal... masih di ambang batas bawah toleransi. Sebelum hamil, berat badanku sekitar 111 lbs atau sekitar 50.2 kg (ini pun sudah rekor ter-berat-ku seumur hidup! hehehe)... dan empat minggu lalu sekitar 117 lbs atau 53 kg (ini masih di bawah ambang batas normal). See? Naiknya cuma 3 kg saja (mulai dari 0 sampai masuk 5 bulan!). Dan kalopun sekarang naiknya lebih dari 3 kg (artinya sekitar 56 kg... which I doubt) masih berada di ambang batas bawah berat badan normal (untuk usia kehamilan 6 bulan).

Sebenarnya saya tidak begitu heboh memperhatikan soal ke-battala'-kan ku ini... cuma karena semua orang di rumah (DatRib) "menegur", jadinya agak prihatin juga, hehehehe. Atau mungkin mereka kaget karena lama tidak ketemu dan melihat saya dan tiba-tiba sekarang jadi 'raksasa' seperti sekarang? Terus terang, saya khawatirnya lebih banyak kalo sampe' gemuknya bukan gemuk "normal" alias ada apa-apanya (seperti misalnya gejala gestational diabetes yang saya sebutkan di atas). Kalo semuanya baek-baek dan normal saja, saya tidak begitu mempermasalahkan. Biar battala' tapi tetap ji cantik toh?! Hahahaha!!! *Puji alé mode on*.

22 weeks 3 days

So, guys... I'm doing just fine (ini juga untuk menenangkan diri sendiri, hee hee). Sampe' sekarang juga cincin kawin masih muat... malah masih sama longgarnya dengan waktu pertama kali saya pake' dua tahun lalu ;). Eh, lihat baju yang saya pake' waktu lebaran (yang bikin saya kelihatan super battala' itu)? Ini dapat fotoku 5 tahun yang lalu (waktu mengunjungi Festival International di Toronto... di "stand"nya Japan) dengan baju yang sama! Ha! Ketahuan pake' baju stok lama berlebaran, hahahahaha!

Fujisan

Edédééh... pantas saja Kak Ina bilangi saya battala'!!! Coba saja lihat perbedaannya!!! Ndak 'papa deh battala'... yang penting bahagia *wink* dan bangga sebentar lagi jadi Ibunda. Yang penting Ibunda dan Junior sehat-sehat saja, insya Allah. Iyo di', Nak? *ngomong sama Junior... sambil usap-usap tummy*. Hee hee.

Sunday, October 22, 2006

Si Junior dan bulan Ramadhan

Alhamdulillaah, anakku si Junior selama Ramadhan ini "tidak rewel" sama sekali dan sangat membantuku beribadah. Kalla ku pun "cuma" 4 hari... mostly karena saya sempat "tumbang" (emangnya pohon?! ha!) karena kena flu berat. Terimakasih sama si Ayah *sarcastic mode on*... saya terkontaminasi virus dari dia, hehehehe. Ayahnya Junior pun 3 hari tidak berpuasa karena flu (Beh! orang sini kalo kena flu betul-betul parah yak?). Kami akhirnya gantian sahur sendirian, karena pada saat dia sudah mulai puasa lagi karena berasa sudah baikan malah saya yang lagi parah-parahnya itu virus menyerang. Untungnya si kakak Iman akhir pekan itu tidak dengan kita... jadi doi tidak ketularan. Kami juga missed madrasah minggu itu. Ya, daripada orang-orang di madrasah terkontaminasi flu gara-gara kita, mending kita berdua meng-karantina-kan diri di rumah saja, iya kan? Syukur alhamdulillaah karena flu tidak 'tinggal' lama... soalnya lumayan tersiksa lah karena tidak bisa mengkonsumsi obat flu selama hamil begini. Kebiasaanku untuk minum air putih banyak-banyak juga sangat membantu proses penyembuhan dari flu kemarin itu.

Kunjungan ke Dr. Fauzia juga cukup melegakan. Hasil pemeriksaan menunjukkan kalo meskipun saya puasa penuh, si Junior tidak terpengaruh dan alhamdulillaah anakku tumbuh sehat dan pertumbuhannya normal. Saya pun selama puasa tidak merasa lemas (kecuali hari ketiga Ramadhan, waktu itu saya ikut ke kantornya David -- it's the last day sebelum go virtual -- dan berasa lemas menjelang siang... jadinya saya ikut makan siang bareng teman-teman kantornya David... sedangkan David tetap berpuasa).

22 weeks 3 days
Tetap ceria toh?!... meski lagi berpuasa ;)

Untukmu anakku, Ibu bisikkan kata-kata penuh sayang...

"Ibu benar-benar bangga padamu, Nak! Ko bantu Ibu untuk tetap tegar beribadah... malah ko jadi semangat bagi Ibu untuk beribadah maksimal di bulan Ramadhan ini. Makasih ya, Nak..."